Mohon tunggu...
Rudi I
Rudi I Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar sastra Inggris 🇬🇧
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selamat datang di blog yang membahas tentang kebarat-baratan

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Darlin'" (2019)

4 Juli 2021   03:49 Diperbarui: 4 Juli 2021   03:53 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: allhorror.com

Filmnya menarik, terutama pengkarakteran tokoh Pasaak, saudarinya Darlin'. Dari awal saya mengira kalau Pasaak itu laki-laki karena memiliki penampilan layaknya laki-laki, seperti bagaimana dia berjalan. Film ini tidak seperti film horor pada umumnya karena saya tahu itu tokoh utamanya itu tidak mengalami gangguan supranatural, tetapi gangguan jiwa yang terbentuk dari lingkungan sekitarnya. 

Jadi, tindakan tokohnya protagonisnya ini lebih seperti kekerasan langsung, seperti membunuh manusia langsung dan memakan organnya, lebih tepatnya kanibalisme. Nah, yang jadi pertanyaan adalah kenapa Darlin' cepat banget beradaptsinya padahal dia udah dari kecil gabisa berkomunikasi bahasa manusia. Film ada beberapa scene ratednya. Mungkin bagi orang barat udah terbiasa dengan hal yang beginian dan merupakan adegan yang umum bagi di film barat.

Film ini juga merupakan contoh pengangkatan masalah sosial umum yang sering terjadi di bidang keagamaan. Memang benar tempat ibadah adalah tempat yang paling suci, tetapi ada beberapa oknum yang mencari keuntungan saja dan menodai tempat suci ini. Di film, sang pemilik gereja mengusahakan dapat bantuan dari manapun meski dia harus berbohong. Kemudian, sang pemilik gereja juga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa anak didiknya. Masalah sosial jenis ini terjadi, tetapi korban tidak berani untuk berbicara. Lewat film, tokoh pembantu, Suster Jen, mengungkap segalanya. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun