Kluwak (Pangium edule) adalah rempah-rempah yang berasal dari pohon kepayang. Kluwak memiliki banyak nama antara lain "kluwak atau kluwek atau keluwak" bagi orang Jawa, "picung" bagi orang Sunda, "pangi" bagi orang Bugis dan Bali, "panassaran" bagi orang Toraja, "kayu tuba buah" bagi orang Lampung, "kapayang" bagi orang Minangkabau, dan "pucung" bagi orang Betawi. Perbedaan nama tersebut sesuai dengan daerahnya masing-masing.
Kluwak ini termasuk dalam spesies Pangium edule Reinw. Ciri-cirinya memiliki pohon yang tingginya mencapai 40 meter dengan diameter batangnya sekitar 2,5 meter. Di Indonesia sendiri, kluwak bisa ditanam di ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut. Bahkan, kluwak ini menjadi buah endemik di Indonesia. Untuk buahnya berbentuk bulat dan seperti batu, sedangkan isinya berwarna cokelat kehitaman pekat.
Beberapa manfaat dari kluwak :
1. Sebagai penyedap rasa dalam makanan
Kluwak mengandung asam glutamat yang tinggi, memiliki bau yang harum, dan warna hitam yang pekat sehingga cocok untuk bumbu masakan sayur rawon dan sup konro. Selain itu, masyarakat Jawa juga sering membuat sambal dari kluwak. Meskipun yang dikonsumsi kluwak yang sudah matang, sebaiknya kluwak direndam dan direbus terlebih dahulu karena takut masih tersisa sianidanya.
2. Sebagai bahan pengawet alami
Kluwak dapat digunakan untuk mengawetkan ikan dan daging selama 6 hari. Hal ini dikarenakan kluwak memiliki kandungan asam sianida yang cukup tinggi yang mana dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan dan daging.
3. Meredakan gejala penyakit kulit
Berdasarkan penelitian oleh Diah Irawati Dwi Arini dari Balai Penelitian Kehutanan Manado, kluwak dapat mengobati penyakit kusta dan berbagai infeksi penyakit kulit lainnya. Hal ini dikarenkan kluwak mengandung dua jenis asam lemak siklik, yaitu asam hidrokarpat dan asam khaulmorgat. Dua jenis asam lemak ini memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu mengobati berbagai jenis penyakit kulit.
4. Sebagai obat cacingan dan luka bakar
Daun kluwak yang mengandung getah dapat dijadikan obat cacing, penawar keracunan makanan, hingga membersihkan luka bakar. Hal ini dikarenakan daunnya memiliki sifat anti-septik dan disinfektan yang ampuh mengobati luka bakar. Kluwak juga mengandung tanin, yaitu zat anti mikroba yang dapat membantu mengatasi cacing kremi.
5. Sebagai anti bakteri, anti radang dan antio ksidan
Pada 2009, peneliti dari Malaysia menemukan pada kadar tertentu, kandungan senyawa fenolik dalam ekstrak biji keluak bisa menjadi sumber potensial anti oksidan alami dan anti bakteri.
Lalu, Christine F. Mamuaja dan tim peneliti dari Indonesia pada tahun 2015 juga pernah mengkaji kandungan fitokimia terutama fenolik dan tanin dalam ekstrak biji keluak menggunakan pelarut akuades (air suling). Mereka memantau efeknya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli.
Hasilnya, sebagaimana penelitian-penelitian lain, ekstrak biji keluak dengan konsentrasi empat sampai enam persen ditemukan efektif dalam menghambat perkembangan keempat bakteri tersebut. Sementara konsentrasi mencapai delapan persen terbukti sangat efektif sebagai antibakteri.
6. Menjaga daya tahan tubuh
a. Kluwak mengandung vitamin C.
Dimana fungsi dari vitamin C ini adalah untuk zat tambahan yang akan membantu menyegarkan tubuh, menjaga kulit, mencegah penyakit ringan, seperti flu dan badan lelah, memperbaiki sel kulit mati untuk proses regenerasi atau mencegah penuaan dini, serta memperbaiki mood dan menjaga kadar vitamin dalam tubuh dalam batas normal.
b. Kluwak mengandung ion besi
Ion besi pada kluwak dapat membantu memberikan asupan zat besi. Zat besi merupakan salah satu komponen sel darah merah, yaitu hemoglobin. Zat besi ini dibutuhkan tubuh untuk mencegah anemia karena mengikat hemoglobin. Manfaat lain dari zat besi antara lain bisa mempertahankan fungsi otot dan otak, menjaga sistem imun, menjaga fungsi organ tubuh, dan memperkuat tulang. Bahkan, zat besi dari kluwak dapat mencegah kelainan janin pada ibu hamil.
c. Mengandung betakaroten
Betakaroten memberikan asupan nutrisi bagi tubuh, sehingga dapat dikatakan bahwa kluwak ini aman-aman saja dikonsumsi.
7. Manfaat lain
Seperti biji kemiri, ekstrak biji keluak mengandung lemak tinggi juga bisa dijadikan minyak. Bahkan, tak kalah sehat untuk menggantikan minyak kelapa karena di dalamnya terkandung minyak linoleat dan oleat cukup tinggi.
Bagian daun, daging buah, dan selaput biji keluak juga biasa diolah menjadi sayur serta makanan khas suatu daerah, hingga makanan ringan macam dodol.
Untuk mendapatkan manfaat dari kluwak tersebut, kita harus mengonsumsinya dengan cara yang benar. Konsumsi kluwak yang sudah hitam. Hitamnya kluwak ini menandakan bahwa buah kluwak sudah tua dan siap konsumsi, selain itu juga menandakan bahwa zat berbahayanya sudah hilang. Akan tetapi biji kluwak mengandung asam sianida tinggi, rendamlah terlebih dulu sebelum dimasak. Jika tidak, bau biji keluak yang menyengat bisa membuat orang 'mabuk kepayang'.
Cara menghilangkan sianida di kluwek :
1. Setelah dipisahkan dari dagingnya, biji kluwek direndam dalam air sekitar 10-14 hari, kemudian baru dipanggang atau dibakar.
2. Rendam biji kluwek dan rebus, kemudian tiriskan dan biarkan hingga dingin, setelah kubur dalam tanah dan tutup dengan daun pisang. Diamkan selama 40 hari, setelah itu buka dan bersihkan.
3. Rebuslah biji-biji kluwek selama 1 jam dan keringkan. Kemudian ambil wadah yang berisi abu sekam, masukkan kluwek ke dalam wadah dan tutup/timbun kluwek dengan abu sekam lagi.
4. Cara mengkonsumsi buah kluwak ini adalah dengan menjemurnya di bawah sinar matahari. Atau kita juga bisa mengeringkannya dengan oven. Setelah kering, lalu kubur dengan abu sekam. Untuk kapasitas abu sekam yang digunakan adalah dengan perbandingan 1 kg abu sekam untuk 10 biji kluwak.
Efek samping kluwak :
1. Membuat mabuk
Salah satu kerugian dari kluwak adalah dapat membuat orang yang mengkonsumsinya menjadi mabuk. Ini terjadi ketika kita memakan kluwak yang masih muda atau kluwak yang baru dipetik dari pohonnya. Hal ini disebabkan karena kandungan bahan-bahan atau zat-zat beracun yang ada di dalamnya. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi kluwak yang sudah diproses terlebih dahulu.
2. Kandungan asam sianida yang mematikan
Pernah kita ketahui tentang kasus kopi sianida. Asam sianida merupakan zat yang merugikan, karena dapat menguap dalam suhu 26 derajat celsius, sehingga sangat mematikan. Bahkan, kluwak yang masih muda ketika dihirup binatang ternak pun akan mati seketika.
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H