Mohon tunggu...
Travel Story

Baduy, Pesona Desa Wisata Banten

20 Januari 2016   01:32 Diperbarui: 20 Januari 2016   01:34 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki ribuan pulau dan lautan lepas yang luas yang memiliki kekayaan yang sangat berlimpah. Bukan hanya itu saja ribuan pulau yang dimiliki indonesia membuat indonesia memiliki budaya dan  suku bangsa yang beragam. Dari pulau sumatera hingga pulau papua, dari sabang sampai merauke, dari batak hingga asmat itulah yang membuat indonesia penuh warna.  Dan untuk mengelilingi indonesia saja perlu waktu bertahun-tahun bahkan puluhan tahun.


Berbicara budaya dan suku bangsa di indonesia kali ini saya akan berbagi pengalaman saya atau catatan perjalanan saya ketika saya melakukan perjalana ke sebuah desa yang dapat dikatakan sebagai suatu desa wisata berada di daerah ujung barat jawa tepatnya banten. Suku ini begitu fenomenal akan kekhasan budayanya hingga saat ini budaya suku ini masi terasa kental jika berkunjung ke daerah tersbut. Ya suku budaya yang dimaksud adalah suku baduy yang berada di daerah banten. Berjarak sekitar 70 km dari pusat kota banten atau dapat di tempuh 1-2 jam perjalanan mobil dari kota banten tepatnya berada di daerah desa Cibeo kabupaten lebak.

Akses untuk kesana cukup mudah karena suku baduy tidak terlalu jauh dari Rengkasbitung. Transportasi untuk ke suku baduy cukup menggunakan bus dari banten menuju rengkasbitung kemudian dilanjut menggunakan elf atau mini bus yang akan mengantarkan ke desa cibeo yang merupakan pintu masuk dari desa suku baduy. Ketika perjalanan dari rengkas bintung ke desa cibeo anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang unik. Anda akan melihat masyarakat disana tidak menggunakan sendal ketika melakukan aktivitas. Jangan heran jika melihat orang yang sedang berpergian namun tidak menggunakan kendaraan melainkan berjalan. Inilah salah satu yang membuat suku baduy sangat fenomenal. Setelah sampai di desa cibeo tepatnya di terminal ciboleger daerah ini masih terbilang modern belum terlihat kekhasan dari suku baduy. Di terminal ini juga ada beberapa toko yang menjual souvenir berupa batik, pakaian maupun gelang. Namun hati hati di terminal ini banyak orang yang menawarkan jasa guide atau porter untuk mengantarkan pengunjung ke desa suku baduy dengan tarif yang luar biasa. Dari terminal ini menuju desa suku wisata baduy tidak ada kendaraan melainkan kita harus berjalan menuju desa suku wisata baduy dengan berjalan kaki. untuk mencapai suku baduy luar dapat ditempuh dalam waktu sekutar 1jam dengan berjalan kaki sedangkan untuk ke baduy dalam dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2jam dari suku baduy luar jadi total perjalanan menuju suku baduy dalam adalah sekitar 3 jam. Untuk ke suku baduy luar anda bisa meminta izin ke pengelola di terminal tersebut namun untuk menuju ke suku baduy dalam itu sulit karena tak banyak orang yang di izinkan masuk ke suku baduy dalam. Oleh karena itu saya hanya bisa mengunjungi suku baduy luar. Meskipun suku baduy luar terbilang sudah modern dan telah menggunakan teknologi namun masih ada kekhasan dari suku baduy itu sendiri salah satunya adalah makanan sehari hari suku baduy luar adalah nasi yang dibakar dan ikan asin. Ya memang setiap hari suku baduy tidak pernah makan selain nasi dan ikan asin di balut dengan sambal yang nikmat. Itu juga yang membuat suku baduy begitu fenomenal. Dan selain itu suku baduy juga pada bulan safar awal tahun baru, sesuai dengan penanggalan suku baduy sekitar bulan april-mei melakukan upacara seba. Seba merupakan persembahan atau penghormatan suku baduy terhadap pemerintah banten yang merupakan suatu wujud rasa syukur dan penghormatan terhadapa pemerintah. Dalam upacara seba masyarakat suku baduy mempersembahkan hasil panennya, berupa singkong, pisang dan lain lain.

Kebetulan disana saya bermalam satu hari di suku baduy luar. Saya bermalam dirumah warga disana karena ketika anda berkunjung kesana dan bermalam disana anda dapat bermalam di rumah warga di suku baduy luar. Dan jika anda kesana selain mempersiapkan fisik dan mental juga harus mempersiapkan makanan untuk makan bersama warga suku baduy luar. Ingat karena suku baduy mengkonsumsi nasi dan di temani ikan asin makan yang harus anda bawa hanya itu. Dan jangan lupa untuk membeli souvenir khas suku baduy.

Berkunjung ke budayaberarti mengenal budaya tersebut, mengenal budaya tersebut berarti menjaga budaya tersebut, menjaga budaya tersebut berarti melestarikan budaya tersebut. maka dari itu lestarikan dan jaga budaya sendiri dengan mengenal budaya tersebut. #SiapaLagiJikaBukanKita!

 "kenalilah budayamu sendiri dengan itu kamu ikut menjaganya"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun