Hal ini mendukung para barber untuk dapat mencukur setiap pelanggan dengan sangat detil dan tingkat ketelitian yang tinggi. Kursi barber yang ditaruh dengan jarak yang tidak berdekatan juga bertujuan agar para pelanggan dan barber dapat berkomunikasi bahkan dapat mengobrol selama mencukur rambut.
Beruntung saya bertemu dengan barber sekaligus pemilik Pancos Barbershop yaitu, Henoch Sitompul. Pria yang serius mendalami dunia cukur mencukur rambut pria ini tidak hanya mengedepankan gaya potongan yang hits kekinian namun juga kesehatan para pelanggannya.
Hal ini terlihat dimana setiap barber harus menggunakan sarung tangan ketika memotong rambut setiap pelanggan, alat-alat yang digunakan yang harus selalu steril dan juga ketika selesai memotong rambut, para barber diharuskan membersihkan terlebih dahulu area kursi cukur bekas memotong pelanggan sebelumnya, sebelum menyambut pelanggan selanjutnya.
"Untuk memberikan standar higienis di barbershop, saya  turut menerapkan inspeksi harian untuk alat-alat yang digunakan dan kesiapan para barber sebelum dimulainya jam operasional barbershop, seperti mengecek cermin, ruangan, pintu kaca yang bersih serta rekan barber yang harus bersih dan juga wangi. Hal ini dikarenakan ketika memotong rambut, para barber berinteraksi langsung dan sangat dekat dengan para pelanggan. Bagi pelanggan yang memiliki kulit sensitif, Pancos Barbershop mengatasinya dengan cara segera membersihkan rambut dengan alat khusus, sehingga tidak menimbulkan radang yang lebih besar dan menunjang hadirnya permasalahan kesehatan lainnya", kata Henoch.
Pada akhirnya urusan rambut dan kulit kepala tidak boleh dipandang sebelah mata. Menjaga kerapihan penampilan itu penting, namun tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H