Mohon tunggu...
Rizky C. Saragih
Rizky C. Saragih Mohon Tunggu... Administrasi - Public Relations

Lihat, Pikir, Tulis. Communications Enthusiast | @rizkycsaragih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bincang Santai Seputar "External Communication"

5 Agustus 2018   02:14 Diperbarui: 5 Agustus 2018   03:33 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasi uduk gorengan bakwan. sumber: Google
Nasi uduk gorengan bakwan. sumber: Google
Setelah memiliki situs web jangan malas untuk memperbaharui konten-konten seperti gambar-gambar kegiatan, siaran pers sampai informasi alamat sekretariat, surel dan kontak. Memiliki jutaan followers tetapi tidak punya situs web ibarat santap sarapan nasi uduk di pagi hari tanpa gorengan bakwan. Ra enak!

Kegiatan komunitas, baik itu independen maupun kolaborasi. Ajang ini bisa dimanfaatkan seorang humas sebagai "pelicin" untuk membuka komunikasi dan kerjasama dengan pihak luar. 

Bayangkan betapa "pede" nya kita mewakili komunitas A ketika mengirimkan undangan liputan ke sebuah media, pastinya dengan gaung nama komunitas yang sudah terdengar karena bermacam kegiatan ini dan itu akan menjadi pertimbangan tersendiri redaktur pelaksana untuk menugaskan wartawannya meliput. Tetiba kegiatan komunitas kita dihadiri oleh media Kompas, wow kan?!

Tugas Humas

Peran humas dalam sebuah komunitas sebenarnya tidak jauh berbeda dengan sebuah perusahaan. Humas komunitas harus jauh lebih tahu informasi terkait dunia konsentrasi komunitas tersebut, relasi media, relasi non-media, media sosial, krisis dan juga strategi. Pada dasarnya adalah menciptakan blue print komunikasi dan kontinuitas hubungan eksternal sampai dengan mengeksekusi. 

Jadilah gelas kosong. dok. Turun Tangan
Jadilah gelas kosong. dok. Turun Tangan
Masih terus teringat sampai detik ini, Ibu EGA (Elizabeth Goenawan Ananto) pernah berkata bahwasanya hal utama dan pertama yang harus kuat dari seorang humas adalah riset. 

Cari tahu terlebih dahulu siapa sasaran yang akan komunitas ajak untuk berkomunikasi dan kerjasama, setelah itu cari waktu dan tempat yang tepat bila memungkinkan untuk memulai komunikasi dan bila ada kesempatan tatap muka terapkanlah teori "gelas kosong", yang dalam artian jadilah pribadi pendengar yang baik, menatap lawan bicara dengan sungguh-sungguh, menumbuhkan rasa pasti ada sesuatu dari lawan bicara atau orang yang baru kita kenal itu yang belum kita ketahui. 

Sisipan sedikit humor bisa menjadi trik untuk menjalin komunikasi eksternal sebagai humas, tentunya lihat situasi kondisi terlebih dahulu. Dan yang terakhir adalah etika dan sopan santun, budaya kita adalah ke-timuran, berkenalan dengan orang baru lazimnya dibubuhkan dengan "Bapak/Ibu/Mas/Mbak, menyiapkan dan bertukaran identitas kartu nama kita sebagai humas sebuah komunitas bisa menjadi pelengkap bentuk profesional dan nilai kesopanan, hal ini biasanya dalam situasi kondisi formal.

Pengurus Turun Tangan Jakarta. dok. Turun Tangan
Pengurus Turun Tangan Jakarta. dok. Turun Tangan
Pada akhirnya, seluruh anggota komunitas adalah humas bagi komunitasnya sendiri. Sebagai insan bangsa yang turut ingin membangun kemajuan negeri ini lewat karya, inspirasi serta aksi melalui wadah komunitas selayaknya harus bisa menjaga reputasi komunitas itu sendiri dan membesarkannya.

Seberapa canggih teknologi yang ada dengan artificial intelligence menakjubkan di dalamnya, duduk bersama di satu meja dengan secangkir kopi dan obrolan hangat akan jauh lebih efektif untuk menjalin sebuah komunikasi. 

#IndonesiaBicaraBaik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun