Mohon tunggu...
Rudi Chatab
Rudi Chatab Mohon Tunggu... -

Kepala keluarga dengan satu istri dan empat putra

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Redifinisi Media

11 Mei 2011   12:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:50 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Internet dan konektifitas semakin mencengkeram kehidupan manusia... positif atau negatif tergantung bagaimana kita menyikapi.. Media pun tidak terlepas dari hal tersebut... blog, facebook, twitter, web 2.0 dengan konsep User Generated Content adalah new media..

Di cilandak town square, hal tersebut menjadi nyata.. Internet telah merubah dan mengharuskan kita me -re-definisi media.. televisi yang selama ini statis ... di rumah.. shared media menjadi multiple screen ... tidak hanya kaku di ruang keluarga... tetapi menjadi mobile dengan ponsel apple atau android, dan menjadi portable untuk beraktifitas dengan PC/Mac atau tablet dan berbagai xPad lainnya.

konsepsi televisi shared media bergabung dengan internet PC table for one dengan sentuhan teknologi anti buffer (click & watch) dan mobilitas ponsel. Semua dimungkinkan dengan ketersediaan teknonologi progressive download.

teknologi diatas mau tidak mau merubah dan me redefinisi media televisi yang kita kenal selama ini. belum lagi dengan tersedianya time shift atau pause, sehingga penonton dapat menyela acara yang ditonton untuk sementara, dan melanjutkan pada saat penonton siap kembali.

Hal menarik lainnya adalah catch up TV dimana penonton melalui EPG (Electronic Program Guide) dapat mengambil program atau acara yang terlewat pada hari yang sama sampai dengan 2 hari sebelumnya. Belum termasuk ketersediaan layanan Video on Demand yang memudahkan penonton memilih seleksi film yang tersedia.

Semua bercampur menjadi satu  merubah definisi Media televisi menjadi dimana saja kapan saja dengan media apa saja. Berbeda dengan produk TV tertentu yang mewajibkan penonton membeli TV khusus, ataupun rencana salah satu perusahaan raksasa telekomunikasi yang membutuhkan akses khusus 2.5 Mbps sd 10Mbps. Media yang satu ini hanya membutuhkan 384kbps, yang merupakan akses yang  umum dimiliki, untuk menjalankan layanan SD (standard definition) dan 728kbps untuk layanan HD (high definition).

Dengan akses tersebut, memberikan exposure cukup besar untuk penonton menikmati media ini dimana saja selama tersedia akses internet yang memadai, termasuk di hot spot yang terdapat hampir di semua gedung maupun mall di Indonesia.

Pada akhirnya bukan penonton yang menyesuaikan waktu terhadap program ataupun acara televisi, tetapi Media baru inilah yang menyesuaikan dengan penonton.

apakah ini yang diinginkan  oleh masyarakat?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun