|Oleh: R.Budi Ariyanto Surantono|
Bagi warga Yogyakarta, khususnya yang sudah berusia lanjut, pasti pernah mendengar kisah legenda tentang "Lampor".
"Lampor" adalah sebutan bagi pasukan makhluk ghoib pengawal Penguasa Kerajaaan Laut Selatan Nyi Roro Kidul diwilayah Kabupaten Bantul  menuju Kraton Merapi yang berada di wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perjalanan dari wilayah Bantul menuju Sleman ini akan melewati wilayah Kota Yogyakarta. Dan rutenya adalah melewati Sungai Code yang tepat membelah ditengah kota Yogyakarta.
Menurut cerita eyang-eyang leluhur. Rombongan pasukan lelembut ini  biasa terjadi pada tengah malam. Dimana Kanjeng Ratu Kidul mengendari kereta kencana yang ditarik beberapa ekor kuda dan diiringi ratusan prajurit pengawalnya.
Perjalanan yang senyap ini tidak semua orang bisa melihatnya. Namun orang-orang tua jaman dahulu yang waskita (memiliki kemampuan Indera Ke Enam) bisa melihatnya.
Dan biasanya ketika rombongan "Lampor" lewat, orang yang bisa melihat biasanya memukul kentongan dan meminta semua orang untuk menutu pintu dan tetap berada didalam rumah.
Menurut yang bisa melihat, bentuk fisik prajurit lelembut itu seperti manusia dengan mengenakan busana keprajuritan lengkap dengan senjata keris, pedang,dan tombak.
Hanya kadangkala, ada beberapa prajurit lelembut yang suka iseng kepada manusia dijalur yang dilaluinya. Makanya prang-orang tua jaman dulu berpesan, "Kalau ada lampor lewat di sepanjang kali code jangan ada yang keluar, tutup pintu dan matikan lampu".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H