Mohon tunggu...
R.Budi Ariyanto Surantono
R.Budi Ariyanto Surantono Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media Online & Digital Indonesia, Pemerhari Sosial, Kemasyarakatan, Seni dan Budaya, Praktisi Perlindungan Hak Konsumen & Pelayanan Publik

R.Budi Ariyanto Surantono, Praktisi Media Digital, Pemerhati Sosial, Kemanusiaan, Kemasyarakatan, Seni dan Budaya. Masyarakat Peduli Penyiaran Publik, Perlindungan Hak Konsumen dan Pelayanan Publik

Selanjutnya

Tutup

Horor

Legenda "Lampor" Pasukan Pengawal Ratu Kidul Menuju Kraton Merapi

17 Februari 2024   07:46 Diperbarui: 19 Februari 2024   19:28 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

|Oleh: R.Budi Ariyanto Surantono|

Bagi warga Yogyakarta, khususnya yang sudah berusia lanjut, pasti pernah mendengar kisah legenda tentang "Lampor".

"Lampor" adalah sebutan bagi pasukan makhluk ghoib pengawal Penguasa Kerajaaan Laut Selatan Nyi Roro Kidul diwilayah Kabupaten Bantul  menuju Kraton Merapi yang berada di wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Perjalanan dari wilayah Bantul menuju Sleman ini akan melewati wilayah Kota Yogyakarta. Dan rutenya adalah melewati Sungai Code yang tepat membelah ditengah kota Yogyakarta.

Menurut cerita eyang-eyang leluhur. Rombongan pasukan lelembut ini  biasa terjadi pada tengah malam. Dimana Kanjeng Ratu Kidul mengendari kereta kencana yang ditarik beberapa ekor kuda dan diiringi ratusan prajurit pengawalnya.

Perjalanan yang senyap ini tidak semua orang bisa melihatnya. Namun orang-orang tua jaman dahulu yang waskita (memiliki kemampuan Indera Ke Enam) bisa melihatnya.

Dan biasanya ketika rombongan "Lampor" lewat, orang yang bisa melihat biasanya memukul kentongan dan meminta semua orang untuk menutu pintu dan tetap berada didalam rumah.

Menurut yang bisa melihat, bentuk fisik prajurit lelembut itu seperti manusia dengan mengenakan busana keprajuritan lengkap dengan senjata keris, pedang,dan tombak.

Hanya kadangkala, ada beberapa prajurit lelembut yang suka iseng kepada manusia dijalur yang dilaluinya. Makanya prang-orang tua jaman dulu berpesan, "Kalau ada lampor lewat di sepanjang kali code jangan ada yang keluar, tutup pintu dan matikan lampu".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun