Mohon tunggu...
Reslaiman Buulolo
Reslaiman Buulolo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Long life education

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Manusia Kuat

12 November 2021   18:56 Diperbarui: 12 November 2021   18:57 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"aku bertahan untuk mie rebus dengan sawi yang dimakan saat cuaca dingin dan hujan turun. Demi film dan series yang belum sempat aku tonton. Demi musik yang tersusun rapi di playlist-ku, dan demi tempat-tempat yang belum pernah aku kunjungi". 

Terlihat sepele bukan? Namun dengan alasan-alasan tersebut akhirnya saya dapat berada di titik ini. Saya mampu melewati masa-masa kelam itu dengan mengandalkan alasan yang menurut orang lain sepele.

Selain itu, Tuhan memiliki peranan yang besar dalam hidupku. Mungkin benar jika awalnya saya merasa kecewa dengan takdir yang Ia berikan kepadaku. Namun seberapa kecewanya saya, diri ini tidak bisa berpaling dari-Nya.

Di sepertiga malam, di atas sajadah berwarna merah itu, tangisku pecah. Semua kata yang sudah saya rangkai buyar seketika. Bibir ini sudah tidak mampu berucap, biarlah air mata menjadi perantara terbaik keluh kesahku dengan Tuhan.

Memang benar, Tuhan adalah tempat pulang terbaik. Masalahku memang tidak selesai dalam sekali waktu, namun saya mendapat kekuatan yang luar biasa untuk melewatinya. 

HIKMAH YANG BISA DIAMBIL

Berulang kali saya harus katakan, bahwa tidak pernah terbayangkan saya bisa sampai pada fase ini. Memang sulit menerima keadaan, namun yang selalu kuingat adalah badai pasti berlalu.

Kacamataku mungkin berbeda dengan kacamata-Nya. Seperti kata orang-orang, "Apa yang menurutmu baik, mungkin menurut Allah tidak. Dan apa yang menurutmu buruk, mungkin bagi Allah itu adalah yang terbaik untukmu". 

Kamu mungkin mencari-cari di mana letak baiknya. Mungkin ada maksud lain Tuhan mengizinkanmu untuk mengalami masalah besar ini. Tuhan yakin kamu mampu melewatinya walaupun harus terseok-seok. Tuhan ingin kamu tidak jatuh untuk kedua kalinya. 

Kuatlah selagi 'kuat' adalah satu-satunya pilihan yang dapat dijalani

Akhir kata saya hanya ingin berterima kasih kepada diriku. Terima kasih sudah mau bertahan sejauh ini. Terima kasih telah mau melewati masa-masa yang membuatmu tidak nyaman. Mungkin kamu merasa hidupmu tidak adil, namun bertahan sejauh ini adalah hal yang hebat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun