Teman-teman mungkin tidak asing mendengarkan kata epistemlogi ini. Epistemologi merupakan salah satu sub bab di dalam filsafat. Filsafat secara singkatnya merupakan ilmu yang mempelajari hal-hal dasar di dalam kehidupan.
Ternyata epistemologi ini dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Epistemologi atau teori ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia dan manusia seringkali membahas persoalan mengenai ilmu pengetahuan. Pemikiran manusia sudah sewajarnya berpikir tentang suatu hal yang terjadi disekitarnya. Tetapi manusia sering kali mempertanyakan hal yang tidak memiliki jawaban pasti. Apakah pertanyaan tersebut termasuk ke dalam proses manusia menerapkan teori epistemologi dalam kehidupan sehari-hari? Dan apakah jawaban tersebut dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan?
Sebelum masuk ke dalam intisari pembahasan, untuk pembukaannya akan dijelaskan mengenai pengertian epistemologi.
Epistemologi berasal dari Bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan Logos
(ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis
pengetahuan. Dalam kata lain, epistemologi merupakan teori mengenai Ilmu pengetahuan.
Epistemologi atau teori ilmu pengetahuan yang berhubunga dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian, dasar-dasar nya serta pertanggung jawaban atas pertanyaan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.
Epistemologi menurut para ahli yaitu,
- Rene Descartes
Menurut Rene Descartes memperkenalkan pendekatan rasionalisme, Ia menekankan bahwa pengetahuan yang sebenarnya hanya dapat diperoleh melalui akal.
- John Locke
John Locke percaya bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman indrawi. Locke menyatakan bahwa pikiran manusia awalnya berupa lembaran kosong yang lalu diisi dengan pengalaman-pengalaman indrawi yang terjadi.
- Immanuel kant
Immanuel Kant menurutnya, pengetahuan memiliki dua jenis yaitu, A Priori yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui akal yang tidak bergantung pada pengalaman indrawi. Lalu terdapat pula A posteriori yaitu pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman indrawi.
- Karl Popper