Mohon tunggu...
Razita Syahma Putri Riejaddi
Razita Syahma Putri Riejaddi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif S1 Prodi Hukum, UPN “Veteran” Jakarta

Saya merupakan mahasiswa aktif dari S1 Prodi Hukum, Fakultas Hukum, UPN “Veteran” Jakarta. Memiliki ketertarikan dalam bidang penelitian atau riset mengenai isu-isu terkini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Iman dan Taqwa: Fondasi Utama Untuk Membangun Karakter Mulia Ditengah Arus Digital

22 Oktober 2024   20:34 Diperbarui: 23 Oktober 2024   14:06 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Adapun definisi Iman menurut etimologi dan terminologi :

a. Iman adalah, sikap batin yang terletak dalam hati (jiwa) tidak terlepas dari proses dan kondisi psikologis, juga kondisi internal serta kondisi eksternal yang mempengaruhinya.

b. Iman adalah, ikatan antara qalbu (hati) dengan ucapan dan perilaku serta sangat menentukan nilai kepribadian atau nilai kemanusiaan seseorang secara mutlak, baik buruknya akhlak manusia tergantung imannya yang dimiliki.

Krisis Iman Merupakan Dampak Negatif Pada Era Digital

Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat sehingga memberikan beberapa dampak negatif yang dapat memicu adanya krisis iman, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. 

Fenomena ini disebabkan oleh perbedaan pandangan serta pola pikir yang terbentuk akibat kecanduan terhadap teknologi, khususnya penggunaan gadget yang tidak terpantau oleh orang tua. Banyak anak-anak yang menghabiskan waktu berlebihan dengan perangkat mereka tanpa pengawasan, sementara para remaja dengan mudah menyerap informasi dari media online tanpa menyaring atau memverifikasi kebenarannya. Akibatnya, mereka terpapar pada konten-konten yang berpotensi negatif, yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai iman. 

Situasi ini menciptakan tantangan besar bagi perkembangan spiritual generasi muda. Selain itu, krisis ini tidak hanya berdampak pada hubungan mereka dengan agama, tetapi juga membentuk perilaku yang lebih individualistis dan egoistis. Mereka menjadi lebih tertarik pada dunia maya dan mengabaikan interaksi sosial yang mendalam, baik dengan keluarga maupun pada lingkungan masyarakat di sekitar mereka. Fenomena ini menjadi potret yang memprihatinkan dari generasi saat ini, pula menjadi bukti nyata bahwa semakin terkikisnya nilai-nilai moral serta keagamaan yang berpengaruh besar dalam membentuk karakter dan integritas pribadi juga memicu perilaku dominan dalam melakukan aktivitas digital dibandingkan melakukan ibadah spiritual sehingga nilai-nilai spiritualitas agama semakin menipis sebagai karakteristik seorang muslim.

Faktor-Faktor Untuk Meningkatkan Iman

1. Mempelajari dan mengenali perintah Allah dan Rosulnya serta meninggalkan larangan Allah dan Rosulnya menurut Al Quran dan hadist sesuai dengan kemampuan dan tingkatkan pemahaman (proses pengenalan). 

2. Membiasakan diri mengerjakan perintah Allah dan Rosulnya dan meninggalkan yang dilarang-Nya baik kesadaran sendiri maupun saat berada di lingkungan pergaulan (masyarakat) proses pembiasaan.

3. Menumbuhkan rasa cinta yang tulus dan ikhlas terhadap perintah Allah dan terhadap laranganan-Nya sudah menjadi kebutuhan bukan sekedar membayar kewajiban kepada Allah dan Rosulnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun