Telaga Rambut Monte merupakan salah satu sumber mata air yang memiliki nilai ekologis dan sosial yang signifikan bagi masyarakat di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber air bagi masyarakat sekitar tetapi juga telah berkembang menjadi destinasi ekowisata yang menarik. Keberadaan vegetasi riparian di sekitar telaga memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya air. Vegetasi riparian dapat mempengaruhi komunitas perairan akibat limbah organik yang dihasilkannya. Salah satu spesies pohon lokal sebagai riparian yang dapat ditemukan di Telaga Rambut Monte yaitu Artocarpus elasticus.
Pohon bendo (Artocarpus elasticus) adalah tumbuhan dari famili Moraceae yang masih berkerabat dekat dengan nangka, sukun, dan cempedak. Pohon ini sangat populer bagi masyarakat Jawa, pohon ini dikenal dengan berbagai nama lokal di Indonesia, seperti bendo (Jawa), kalam (Mentawai), torop (Karo), tarok (Minangkabau), teureup (Sunda), dan taeng (Makassar).
Klasifikasi Ilmiah Pohon Bendo :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus elasticus Reinw. ex Blume
Artocarpus elasticus ini merupakan tumbuhan berumah satu (monoecious), artinya bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu tanaman yang sama. Pada Telaga Rambut Monte, pohon ini berukuran sedang dengan tinggi yang mencapai 23 meter dan diameter batang 2,5 meter. Kulit pohonnya berwarna abu-abu gelap hingga kelabu kecokelatan. Pohon Benda memiliki berbagai manfaat, seperti kulit kayu bagian dalamnya dapat dibuat menjadi pakaian, tali, dan dinding rumah. Bagian getahnya sering digunakan sebagai perekat untuk menjerat burung. Buahnya dapat dikonsumsi, baik dalam kondisi muda sebagai bahan gulai, dimakan langsung saat masak, atau direbus saat tua. Pada bagian biji dari Artocarpus elasticus juga dapat diolah dengan cara direbus atau digoreng.
Peran vegetasi riparian seperti Artocarpus elasticus di Telaga Rambut Monte tidak hanya terbatas pada fungsi ekologis sebagai penyedia dan penyimpan air, tetapi juga berkontribusi signifikan antara lain dalam menjaga stabilitas dan mencegah erosi, menyaring polutan dan menjaga kualitas air, menyediakan habitat bagi berbagai spesies fauna, seperti ikan dewa (Tor sp.), berkontribusi pada regulasi iklim mikro, dan mendukung keberlanjutan layanan ekosistem.
Beberapa rekomendasi dapat dilakukan untuk pengelolaan dan konservasi Kawasan Telaga Rambut Monte, antara lain pengembangan program rehabilitasi dengan spesies lokal seperti Artocarpus elasticus, penguatan partisipasi masyarakat dalam konservasi, dan pengembangan ekowisata berkelanjutan yang memperhatikan daya dukung lingkungan. Kondisi lingkungan yang mendukung, ditambah dengan peran spesies lokal Artocarpus elasticus dalam menjaga keseimbangan ekosistem, menjadikan kawasan ini sebagai aset penting dalam konservasi sumber daya air di wilayah Blitar. Oleh karena itu, diperlukan komitmen berkelanjutan dari berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan keberlanjutan fungsi ekologis dan sosial Telaga Rambut Monte bagi generasi mendatang.
Jadi, sudahkah kamu mengenal pohon Artocarpus elasticus?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H