Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana sejarah dari nilai-nilai Pancasila adalah refleksi dari budaya Nusantara. berfokus pada kebiasaan dan budaya masyarakat masa kerajaan serta masa penjajahan, artikel ini menyajikan analisa terkait bagaimana Pancasila merangkum nilai-nilai luhur dari sejarah bangsa Indonesia terbentuk. Data akan dikumpulkan melalui studi pustaka dan dianalisa secara deskriptif untuk menunjukkan hubungan antara budaya, sejarah, dan ideologi kebangsaan.
Kata Kunci: Pancasila, budaya Nusantara, kerajaan, penjajahan, nilai kebangsaan.
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memiliki banyak nilai luhur yang terkandung didalamnya. Sebagai hasil dari sejarah panjang dari budaya bangsa, Pancasila mencerminkan kebiasaan, adat, serta perjuangan sejarah bangsa. Seperti masa kerajaan Nusantara seperti Majapahit menunjukkan keberadaan nilai-nilai ini, serta diperkuat dengan masa yang penjajahan berlangsung.
Rumusan masalah:
- Bagaimana budaya dan tradisi Nusantara pada masa kerajaan mencerminkan nilai-nilai Pancasila?
- Bagaimana nilai-nilai Pancasila bertahan dan berkembang pada masa penjajahan?
Tujuan Penelitian:
- Menganalisis hubungan antara budaya dan tradisi Nusantara pada masa kerajaan dan nilai-nilai Pancasila.
- Mengidentifikasi pengaruh masa penjajahan terhadap nilai-nilai Pancasila.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai bagaimana pentingnya mengenal budaya dalam pembentukan dasar ideologi negara, serta menginspirasi generasi muda untuk memahami nilai-nilai luhur dari Pancasila.
Kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara menjadi simbol kejayaan budaya Indonesia. Nilai-nilai seperti musyawarah, gotong royong, dan keberagaman tercermin dalam kebiasaan masyarakatnya. Contoh-contoh konkret adalah tradisi musyawarah dalam pengambilan keputusan kerajaan serta toleransi antarumat beragama dalam kehidupan sehari-hari.
Pada masa Kerajaan Majapahit, nilai-nilai Pancasila tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya dimasyarakat. Bagaimana pada masa kerajaan majapahit agama Hindu, Buddha, dan kepercayaan hidup secara berdampingan, Perpaduan agama terlihat pada tradisi dan praktik lokal yang muncul, yang seringkali memasukkan unsur-unsur Hindu dan Islam, yang menunjukkan bentuk toleransi beragama serta sinkretisme (Saihu, 2020). Juga terlihat dalam bagaimana memberlakukan manusia  sebagai eksistensi yang bermartabat diterapkan dalam sistem hukum kerajaan. Terlebih bagaimana semangat untuk menyatukan nusantara dalam mempersatukan berbagai wilayah di bawah kekuasaan Majapahit. Sistem hidup gotong royong dan bermusyawarah sebagai landasan dalam pengambilan keputusan dalam pemerintahan. Dan tercermin dalam upaya pemerataan kesejahteraan melalui sistem pengaturan hak tanah yang adil. Dengan cerminan pada masa kerajaan majapahit diatas, dapat di simpulkan bahwa nilai-nilai pancasila sudah menjadi identitas masyarakat indonesia sejak masa kerajaan, Sejak zaman kerajaan, nilai-nilai ini telah menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia, yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan politik (Ramdhani, 2021).
Masa penjajahan membawa tantangan baru, tetapi juga memperkokoh nilai-nilai persatuan dan kebangsaan. Perjuangan melawan penjajah menunjukkan semangat gotong royong yang menjadi dasar kehidupan masyarat Indonesia. Meskipun penjajah mencoba memecah belah masyarakat indonesia, rasa solidaritas dan juang bangsa tetap terjaga.
Pada masa penjajahan, nilai-nilai Pancasila tercermin dalam  bagaimana rasa semangat perjuangan dan nilai-nilai kehidupan sosial dimasyarakat Indonesia sangat terjaga. Tercermin dari kekuatan spiritual yang menjadi landasan moral perjuangan rakyat, dengan keyakinan kepada Tuhan menjadi sumber kekuatan untuk melawan penindasan, ketidak adilan, dan penjajahan. Lalu terlihat dari bagaimana perjuangan masyarakat dalam melawan perlakuan yang tidak adil seperti kerja paksa dan diskriminasi dari para penjajah. Juga perwujudan solidaritas antara kelompok etnis, agama, dan daerah untuk bersatu teguh untuk melawan siasat adu domba para penjajah. Serta praktik musyawarah juga digunakan para pemimpin pergerakan nasionalisme untuk merumuskan strategi dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Dan juga bagaimana para pejuang memperjuangkan kehidupan yang layak dan bebas dari penjajahan bangsa lain. Nilai-nilai ini terus menjadi semangat yang membawa indonesia kegerbang pintu kemerdekaan, Pancasila bukan hanya sekadar ideologi, tetapi juga merupakan bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia yang telah ada sejak masa penjajahan hingga saat ini (Febriany & Dewi, 2021).