Mohon tunggu...
Abdul Razaq
Abdul Razaq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktivis Sosial dan Keagamaan

Memanfaatkan Hidup untuk Hidup Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menuju ASMI DESANTA Yogyakarta Berdaya Saing di Era Globalisasi

18 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 18 Juni 2024   12:04 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKADEMI SEKRETARI DAN MANAJEMEN INDONESIA (ASMI) DESANTA YOGYAKARTA dihadapkan pada berbagai tantangan di era globalisasi, seperti persaingan global, kemajuan teknologi, dan perubahan kebutuhan pasar kerja. Untuk itu, diperlukan manajemen yang efektif dan efisien untuk mengantarkan Asmi Desanta Yogyakarta menuju kejayaan.

Berdasarkan penjelasan singkat di atas, maka akan dibahas strategi manajemen Asmi Desanta Yogyakarta di era globalisasi, meliputi:

  • Peningkatan kualitas pendidikan dengan kurikulum yang berstandar internasional, dosen yang kompeten, dan sarana prasarana yang modern;
  • Pengembangan kerjasama internasional dengan perguruan tinggi luar negeri, organisasi internasional, dan industry;
  • Peningkatan mutu penelitian dengan mendorong dosen dan mahasiswa untuk melakukan penelitian yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat;
  • Pengembangan kewirausahaan dengan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi wirausahawan;
  • Penguatan tata kelola dengan menerapkan sistem yang transparan, akuntabel, dan partisipatif;
  • Strategi ASMI Desanta Yogyakarta.

Secara lebih lanjut akan kami bahas beberapa point di atas secara komprehensif.

Peningkatan kualitas pendidikan dengan kurikulum yang berstandar internasional, dosen yang kompeten, dan sarana prasarana yang modern.

Pendidikan merupakan kunci kemajuan bangsa. Untuk mencapai kualitas pendidikan yang unggul, diperlukan upaya strategis yang komprehensif. Peningkatan kualitas pendidikan dengan tiga pilar utama: kurikulum yang berstandar internasional, dosen yang kompeten, dan sarana prasarana yang modern. Diharapkan dengan penerapan ketiga pilar ini, Indonesia dapat melahirkan generasi muda yang siap berkompetisi di kancah global. Di era globalisasi, standar pendidikan menjadi tolok ukur kemajuan bangsa. Indonesia perlu berbenah diri untuk meningkatkan kualitas pendidikannya agar dapat bersaing dengan negara-negara maju. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan kurikulum yang berstandar internasional, meningkatkan kompetensi dosen, dan menyediakan sarana prasarana yang modern.

Kurikulum Berstandar Internasional

Kurikulum merupakan jantung pendidikan. Kurikulum yang berstandar internasional dirancang untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global. Kurikulum ini harus adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan industri. Di Indonesia, perguruan tinggi vokasi menerapkan merdeka belajar kurikulum merdeka (MBKM) yang dikolaborasi dengan kerangka kualifikasi nasional Indonesia sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Implementasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indoensia yang diatur lebih lanjut dalam: Undang-Undang Republik Indonesia no 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi; Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2014 Tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi; Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 Tetang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah; Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan berbasis Kompetensi.; Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Berbagai aturan di atas menunjukan keseriusan pemerintah dalam mempersiapkan lulusan dari perguruan tinggi vokasi yang berkompeten dalan ilmu terapan yang harus selaras dan tertintegrasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) maupun dunia kerja.

Penerapan MBKM dan Kurikulum KKNI pada perguruan tinggi vokasi di Indonesia merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing di era global. Dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, diharapkan kurikulum ini dapat diimplementasikan secara efektif dan memberikan manfaat yang nyata bagi kemajuan pendidikan vokasi di Indonesia.

Dosen yang Kompeten

Dosen merupakan pilar utama dalam sistem pendidikan tinggi. Kompetensi dosen menjadi faktor penentu kualitas pendidikan yang dihasilkan. Makalah ini membahas tentang karakteristik dosen yang kompeten, meliputi kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Selain itu, dibahas pula peran penting dosen dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mencetak generasi muda yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan dosen yang kompeten dalam bidangnya. Dosen yang kompeten tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga memiliki kemampuan mengajar yang baik, mampu membimbing mahasiswa, dan aktif dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dosen yang kompeten memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

  • Kompetensi pedagogik: Kemampuan dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran;
  • Kompetensi profesional: Kemampuan dalam bidang keilmuannya, termasuk penguasaan materi pelajaran, metode penelitian, dan teknologi informasi;
  • Kompetensi sosial: Kemampuan dalam menjalin komunikasi dan kerjasama dengan mahasiswa, kolega, dan pihak-pihak terkait lainnya;
  • Kompetensi kepribadian: Memiliki moralitas yang baik, disiplin, dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun