Mohon tunggu...
Abdul Razaq
Abdul Razaq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktivis Sosial dan Keagamaan

Memanfaatkan Hidup untuk Hidup Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menuju Kampung Keluarga Berkualitas (KKB): Memperkuat Peran Keluarga dalam Pendidikan Moral

15 Mei 2024   09:30 Diperbarui: 15 Mei 2024   09:34 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Koleksi Pribadi

Pendidikan moral merupakan salah satu pilar penting dalam pembentukan karakter individu. Peran keluarga sebagai lingkungan pertama yang dikenal anak sangat krusial, dalam menanamkan nilai-nilai moral yang akan menjadi dasar bagi kehidupan mereka di masa depan. Di dalam keluargalah anak-anak pertama kali belajar tentang nilai-nilai moral dan spiritual. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat peran keluarga dalam pendidikan moral agar tercipta kampung keluarga yang berkualitas.

Kampung Keluarga Berkualitas (KKB), sebagaimana dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 20024 tentang Kampung Keluarga Berkualitas, sebutkan bahwa Kampung Keluarga Berkualitas adalah satuan wilayah setingkat Kelurahan dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelarasan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya, guna meningkatkan kualitas sumber daya

manusia keluarga dan masyarakat. Dari makna KKB tersebut, maka keluarga suatu wilayah bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak dengan berlandaskan nilai-nilai moral yang luhur. Hal ini sejalan dengan visi dan misi bangsa Indonesia untuk mewujudkan generasi muda yang berkarakter mulia.

Keluarga memiliki peran krusial dalam pendidikan moral anak-anak. Orang tua dan anggota keluarga lainnya bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak melalui teladan, bimbingan, dan arahan. Dari keluarga, anak belajar mengenai nilai-nilai dasar seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kasih sayang. Orang tua sebagai contoh pertama bagi anak harus mampu menunjukkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu pentingnya keluarga, Allah SWT. dalam firmannya yang terdapat dalam surah At-Tahrim ayat 6 menegaskan yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Gambar Koleksi Pribadi
Gambar Koleksi Pribadi
Salah satu cara untuk memperkuat peran keluarga dalam pendidikan moral adalah dengan meningkatkan komunikasi antara anggota keluarga. Komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan yang harmonis dan saling memahami, sehingga nilai-nilai moral dapat ditanamkan dengan lebih efektif. Orang tua perlu meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak-anak mereka mengenai berbagai hal, termasuk nilai-nilai moral dan etika.

Selain komunikasi, penting bagi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan moral. Lingkungan rumah yang penuh kasih sayang dan saling menghormati akan memudahkan anak untuk menyerap nilai-nilai positif. Kebiasaan-kebiasaan baik seperti makan bersama, melakukan aktivitas keluarga, dan saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga, juga dapat menjadi sarana pembelajaran moral. Jalan bersama keluarga, baik dengan bersepeda, naik kendaraan roda dua maupun kendaraan lain, menjadi sarana komunikasi memperkuat ikatan diantara anggota keluarga.

Keluarga juga perlu memberikan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orang tua, dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, orang tua harus berusaha untuk selalu bersikap jujur, adil, dan penuh tanggung jawab. Tindakan nyata ini akan lebih efektif dalam mengajarkan nilai-nilai moral daripada sekadar kata-kata.

Selain itu, keterlibatan keluarga dalam kegiatan komunitas, juga dapat memperkuat pendidikan moral. Dengan terlibat dalam kegiatan sosial di lingkungan sekitar, anak-anak akan belajar mengenai pentingnya kepedulian terhadap sesama dan tanggung jawab sosial. Kampung yang aktif mengadakan kegiatan sosial, akan memberikan banyak kesempatan bagi anak untuk belajar dan berlatih nilai-nilai moral.

Pendidikan moral juga harus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten. Nilai-nilai moral tidak bisa ditanamkan dalam waktu singkat, melainkan membutuhkan proses yang panjang dan berkesinambungan. Oleh karena itu, keluarga harus terus berkomitmen untuk selalu mengajarkan dan mengamalkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

Selain peran keluarga, dukungan dari masyarakat dan pemerintah juga sangat penting dalam mewujudkan kampung keluarga berkualitas. Pemerintah dapat menyediakan program-program pendidikan dan pelatihan bagi orang tua mengenai cara mengasuh anak yang baik, dan menanamkan nilai-nilai moral. Masyarakat juga perlu saling mendukung dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi perkembangan moral anak-anak.

Peran sekolah juga tidak bisa diabaikan dalam pendidikan moral. Kerjasama antara keluarga dan sekolah sangat penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai moral yang diajarkan di rumah juga diterapkan di sekolah, demikian juga sebaliknya. Guru dan orang tua harus saling berkomunikasi dan bekerja sama dalam mendidik anak-anak, sehingga nilai-nilai moral dapat terinternalisasi dengan baik.

Tidak hanya itu, penting bagi keluarga untuk menyadari bahwa setiap anak memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda. Pendidikan moral harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing anak. Orang tua harus bijak dalam memahami dan mendampingi anak-anak mereka, serta memberikan dorongan yang positif untuk mengembangkan potensi diri anak.

Keluarga juga perlu memanfaatkan teknologi dengan bijak dalam pendidikan moral. Di era digital ini, banyak sumber daya yang bisa digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai moral, seperti video pembelajaran, cerita anak, dan aplikasi edukatif. Namun, orang tua harus tetap mengawasi penggunaan teknologi agar tidak mengganggu proses pembelajaran moral anak. Pengetahuan dan ketrampilan teknologi digital anak, terkadang melebihi orang tua. Disinilah perlunya upgrade pengetahuan dan ketrampilan digital dari orang tua, minimal orang tua tahu, walaupun tidak trampil, sehingga akan sangat membantu dalam pengasuhan dan pendidikan pada anak.

Gambar Koleksi Pribadi
Gambar Koleksi Pribadi

Strategi Memperkuat Peran Keluarga dalam Pendidikan Moral

Untuk memperkuat peran keluarga dalam pendidikan moral, diperlukan beberapa strategi yang terarah dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

  • Peningkatan Kapasitas Orang Tua

Penting untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai program edukasi dan pelatihan bagi orang tua, seperti seminar, sosialisasi, workshop, kursus parenting dan lain sebagaimnya.

  • Pengembangan Media Edukasi Moral

Pengembangan media edukasi moral yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak sangatlah penting. Media edukasi ini dapat berupa buku cerita, film animasi, dan permainan edukatif.

  • Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pemanfaatan teknologi informasi dapat membantu orang tua dalam mengakses informasi dan sumber belajar tentang pendidikan moral. Orang tua dapat mengikuti webinar, membaca artikel online, dan bergabung dengan komunitas online yang fokus pada pendidikan moral.

  • Pembinaan Masyarakat dan Keluarga

Pembinaan masyarakat dan keluarga perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan moral anak-anak. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti ceramah agama, pembinaan tokoh masyarakat, dan kampanye edukasi moral.

  • Sinergi Berbagai Pihak

Sinergi berbagai pihak, seperti pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan, sangatlah penting untuk memperkuat peran keluarga dalam pendidikan moral. Setiap pihak dapat berkontribusi dengan peran dan keahliannya masing-masing.

  • Pentingnya Kolaborasi dan Sinergi

Membangun kampung keluarga berkualitas membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak. Keluarga, pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga pendidikan harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan moral anak-anak.

 Contoh Pendidikan Moral dalam Keluarga 

Berikut adalah beberapa contoh pendidikan moral yang dapat diterapkan dalam keluarga:

  • Mengajarkan anak untuk selalu mengucapkan "terima kasih" saat diberi sesuatu atau dibantu oleh orang lain.
  • Membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan.
  • Menghargai pendapat orang lain.
  • Memberi salam ketika bertemu dengan orang yang lebih tua.
  • Mengucapkan kata "tolong" saat meminta bantuan orang lain.
  • Memberi tempat duduk untuk ibu hamil, orang tua, atau orang yang sakit saat berada di tempat umum.
  • Tidak menyontek.
  • Tidak mengucapkan kata kasar.
  • Menyayangi binatang.

Dengan adanya sinergi antara keluarga, organisasi masyarakat sipil, lembaga pendidikan, dan pemerintah, pendidikan moral dapat dilaksanakan dengan lebih efektif. Kampung keluarga berkualitas akan tercipta, ketika semua pihak berkomitmen untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam mendidik anak-anak. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh nilai-nilai moral akan tumbuh menjadi individu yang berkarakter dan bertanggung jawab.

Dalam menghadapi tantangan zaman, pendidikan moral tidak boleh diabaikan. Nilai-nilai moral adalah fondasi penting yang akan membentuk karakter anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Dengan memperkuat peran keluarga dalam pendidikan moral, kita dapat membangun kampung keluarga berkualitas yang akan melahirkan generasi yang berbudi pekerti luhur dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Untuk itu, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk memperkuat peran keluarga dalam pendidikan moral. Dengan kerjasama yang baik antara keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah, kita dapat menciptakan kampung keluarga berkualitas yang mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral yang baik. Masa depan bangsa ada di tangan kita, dan semuanya dimulai dari keluarga. (ar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun