Mohon tunggu...
Abdul Razaq
Abdul Razaq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktivis Sosial dan Keagamaan

Memanfaatkan Hidup untuk Hidup Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menuju Kampung Keluarga Berkualitas (KKB): Memperkuat Peran Keluarga dalam Pendidikan Moral

15 Mei 2024   09:30 Diperbarui: 15 Mei 2024   09:34 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan moral merupakan salah satu pilar penting dalam pembentukan karakter individu. Peran keluarga sebagai lingkungan pertama yang dikenal anak sangat krusial, dalam menanamkan nilai-nilai moral yang akan menjadi dasar bagi kehidupan mereka di masa depan. Di dalam keluargalah anak-anak pertama kali belajar tentang nilai-nilai moral dan spiritual. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat peran keluarga dalam pendidikan moral agar tercipta kampung keluarga yang berkualitas.

Kampung Keluarga Berkualitas (KKB), sebagaimana dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 20024 tentang Kampung Keluarga Berkualitas, sebutkan bahwa Kampung Keluarga Berkualitas adalah satuan wilayah setingkat Kelurahan dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelarasan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya, guna meningkatkan kualitas sumber daya

manusia keluarga dan masyarakat. Dari makna KKB tersebut, maka keluarga suatu wilayah bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak dengan berlandaskan nilai-nilai moral yang luhur. Hal ini sejalan dengan visi dan misi bangsa Indonesia untuk mewujudkan generasi muda yang berkarakter mulia.

Keluarga memiliki peran krusial dalam pendidikan moral anak-anak. Orang tua dan anggota keluarga lainnya bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak melalui teladan, bimbingan, dan arahan. Dari keluarga, anak belajar mengenai nilai-nilai dasar seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kasih sayang. Orang tua sebagai contoh pertama bagi anak harus mampu menunjukkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu pentingnya keluarga, Allah SWT. dalam firmannya yang terdapat dalam surah At-Tahrim ayat 6 menegaskan yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Gambar Koleksi Pribadi
Gambar Koleksi Pribadi
Salah satu cara untuk memperkuat peran keluarga dalam pendidikan moral adalah dengan meningkatkan komunikasi antara anggota keluarga. Komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan yang harmonis dan saling memahami, sehingga nilai-nilai moral dapat ditanamkan dengan lebih efektif. Orang tua perlu meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak-anak mereka mengenai berbagai hal, termasuk nilai-nilai moral dan etika.

Selain komunikasi, penting bagi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan moral. Lingkungan rumah yang penuh kasih sayang dan saling menghormati akan memudahkan anak untuk menyerap nilai-nilai positif. Kebiasaan-kebiasaan baik seperti makan bersama, melakukan aktivitas keluarga, dan saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga, juga dapat menjadi sarana pembelajaran moral. Jalan bersama keluarga, baik dengan bersepeda, naik kendaraan roda dua maupun kendaraan lain, menjadi sarana komunikasi memperkuat ikatan diantara anggota keluarga.

Keluarga juga perlu memberikan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orang tua, dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, orang tua harus berusaha untuk selalu bersikap jujur, adil, dan penuh tanggung jawab. Tindakan nyata ini akan lebih efektif dalam mengajarkan nilai-nilai moral daripada sekadar kata-kata.

Selain itu, keterlibatan keluarga dalam kegiatan komunitas, juga dapat memperkuat pendidikan moral. Dengan terlibat dalam kegiatan sosial di lingkungan sekitar, anak-anak akan belajar mengenai pentingnya kepedulian terhadap sesama dan tanggung jawab sosial. Kampung yang aktif mengadakan kegiatan sosial, akan memberikan banyak kesempatan bagi anak untuk belajar dan berlatih nilai-nilai moral.

Pendidikan moral juga harus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten. Nilai-nilai moral tidak bisa ditanamkan dalam waktu singkat, melainkan membutuhkan proses yang panjang dan berkesinambungan. Oleh karena itu, keluarga harus terus berkomitmen untuk selalu mengajarkan dan mengamalkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun