Selain itu, pendekatan dan kolaborasi lintas sektoral juga tidak kalah penting. Beragam aspek yang terkait dengan anak, mulai dari kesehatan, pendidikan, perlindungan, hingga lingkungan. Dengan pendekatan lintas sektoral, berbagai program dan kebijakan dapat diintegrasikan secara efektif untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi anak-anak.
Dekelana juga memerlukan komitmen kuat dari pemerintah, mulai dari pusat hingga pemerintahan yang paling bawah, yaitu Desa/Kelurahan. Keterlibatan aktif pemerintah dalam menyediakan sumber daya, peraturan dan kebijakan yang mendukung, serta pengawasan yang ketat, juga menjadi faktor keberhasilan implementasi konsep Dekelana.
Yang tidak kalah pentingnya, tidak hanya soal penyediaan fasilitas fisik, tetapi juga perlindungan sosial. Perlindungan terhadap anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi harus dijamin sebagai bagian integral dari Dekelana. Selain itu, implementasi Dekelana dengan pendekatan berbasis hak. Anak-anak bukanlah objek yang hanya menerima bantuan, melainkan subjek yang memiliki hak untuk dilindungi, berkembang, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu, upaya penguatan kapasitas juga tidak boleh diabaikan. Pelatihan, edukasi, dan pendampingan bagi para pemangku kepentingan, terutama para orang tua dan petugas terkait, menjadi investasi jangka panjang yang vital untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak-anak.
Dalam konteks globalisasi, tantangan bagi Dekelana menjadi semakin kompleks. Perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi informasi mempengaruhi pola hidup dan kebutuhan anak-anak. Oleh karena itu, adaptabilitas dan inovasi menjadi kunci dalam menjaga relevansi dan efektivitas konsep Dekelana.
Selain itu, penting untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program Dekelana secara berkala. Hal ini dilakukan untuk memastikan program berjalan sesuai dengan tujuan dan target yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
Dekelana bukanlah sekedar slogan, tetapi merupakan solusi nyata yang memerlukan komitmen, sosialisasi dan edukasi, partisipasi aktif masyarakat, penguatan regulasi, kolaborasi lintas sektoral, pemantauan berkelanjutan, dan pendekatan berbasis hak untuk menciptakan desa atau kelurahan yang benar-benar layak bagi anak-anak. Ini adalah upaya bersama untuk memastikan bahwa, setiap anak memiliki hak yang sama untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, tanpa terkekang oleh kondisi lingkungan tempat mereka tinggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H