Di tengah dinamika perkembangan masyarakat, keberadaan anak menjadi perhatian utama dalam pembangunan, baik infrastruktur maupun sosial. Namun, masih terdapat tantangan besar terkait kebutuhan dan perlindungan bagi mereka, terutama di lingkungan desa atau kelurahan. Untuk mengatasi hal ini, konsep "Dekelana" (Desa/Kelurahan Layak Anak) menjadi sorotan penting. Apakah ini hanya sebatas slogan kosong ataukah solusi nyata bagi pemenuhan hak-hak anak?
Desa/Kelurahan layak Anak (Dekelana) dimaknai pembangunan desa/kelurahan yang menyatukan komitmen dan sumberdaya pemerintah desa/kelurahan yang melibatkan masyarakat dan dunia usaha yang berada di desa/kelurahan, dalam rangka mempromosikan, melindungi, memenuhi dan menghormati hak-hak anak, yang direncanakan secara sadar dan berkelanjutan.
Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan Negara. Hak anak tersebut meliputi hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya; serta perlindungan khusus.
Konsep Dekelana bukanlah semata slogan untuk dikumandangkan. Ini adalah landasan strategis yang mengintegrasikan kebutuhan, hak, dan perlindungan anak ke dalam perencanaan dan pembangunan di tingkat desa atau kelurahan. Keberadaan Dekelana bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan kondusif bagi tumbuh kembang anak.
Namun, program Dekelana ada yang melihatnya sebagai slogan semata, sementara yang lain menaruh harapan besar sebagai solusi nyata untuk anak.
Slogan atau Solusi Nyata
Bagi sebagian orang, Dekelana hanya sebatas slogan tanpa implementasi konkret. Mereka mempertanyakan bagaimana program ini dapat diwujudkan di tengah berbagai keterbatasan yang ada. Kekhawatiran ini diperkuat dengan belum maksimalnya sosialisasi dan edukasi terkait program Dekelana kepada masyarakat.
Di sisi lain, banyak pihak yang optimis, bahwa Dekelana dapat menjadi solusi nyata bagi anak. Mereka melihat program ini sebagai sebuah langkah penting untuk membangun lingkungan yang ramah anak. Dekelana, diharapkan tercipta sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan untuk mewujudkan hak-hak anak.
Mencari Jawaban yang Tepat
Menjawab pertanyaan apakah Dekelana hanya slogan atau solusi nyata, diperlukan upaya konkret dari semua pihak. Pemerintah perlu memastikan program ini, diimplementasikan dengan baik dan terukur. Masyarakat perlu dilibatkan aktif dalam proses mewujudkan Dekelana di lingkungan mereka.
Peran serta masyarakat menjadi krusial. Masyarakat setempat, bersama dengan pemangku kepentingan lainnya, harus aktif terlibat dalam mengidentifikasi masalah, menyusun rencana aksi, dan melaksanakan program-program Dekelana. Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam Forum Anak Kelurahan, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (KPMD), Satgas Sigrak (satuan tugas siap gerak atasi kekerasan), satgas PPA (satuan tugas perlindungan perempuan dan anak), dan berbagai organisasi masyarakat lainnya.