Mohon tunggu...
Abdul Razaq
Abdul Razaq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktivis Sosial dan Keagamaan

Memanfaatkan Hidup untuk Hidup Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Relasi Orangtua dan Anak: Belajar Hikmah dari Alqamah

13 April 2024   08:45 Diperbarui: 13 April 2024   19:34 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Koleksi Pribadi

Akhirnya mereka berangkat kerumah Alqamah, ternyata saat itu Alqamah sudah dalam keadaan naza', maka segeralah mereka men-talqin-nya, namun ternyata lisan Alqamah tidak bisa mengucapkan La ilaha illallah. Lisannya kelu tak kuasa berucap.

Langsung saja mereka laporkan kejadian ini pada Rasulullah.

Maka Rasulullah pun bertanya, "Apakah dia masih mempunyai kedua orang tua?"

Ada yang menjawab, "Ada wahai Rasulullah, dia masih mempunyai seorang ibu yang sudah sangat tua renta."

Maka Rasulullah mengirim utusan untuk menemuinya, dan beliau berkata kepada utusan tersebut, "Katakan kepada ibunya Alqamah, 'Jika dia masih mampu untuk berjalan menemui Rasulullah maka datanglah, namun kalau tidak, maka biarlah Rasulullah yang datang menemuimu.'"

Tatkala utusan itu telah sampai pada ibunya Alqamah dan pesan beliau itu disampaikan, maka dia berkata, "Sayalah yang lebih berhak untuk mendatangi Rasulullah."

Maka, dia pun memakai tongkat dan berjalan mendatangi Rasulullah.
Sesampainya di rumah Rasulullah, dia mengucapkan salam dan Rasulullah pun menjawab salamnya.

Lalu Rasulullah bersabda kepadanya, "Wahai ibu Alqamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur, sebab jika engkau berbohong, maka akan datang wahyu dari Allah yang akan memberitahukan kepadaku, bagaimana sebenarnya keadaan putramu Alqamah?"

Sang ibu menjawab, "Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan shalat, banyak puasa dan senang bersedekah."

Lalu Rasulullah bertanya lagi, "Lalu apa perasaanmu padanya?"

Dia menjawab, "Saya marah kepadanya Wahai Rasulullah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun