Mohon tunggu...
Abdul Razaq
Abdul Razaq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktivis Sosial dan Keagamaan

Memanfaatkan Hidup untuk Hidup Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jagoan Ngeles: Juara Menyalahkan Orang Lain, Pecundang dalam Mengakui Kesalahan

3 April 2024   15:00 Diperbarui: 3 April 2024   15:01 2093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Koleksi Pribadi

Kebiasaan menyalahkan orang lain dapat membawa dampak negatif bagi berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah 5 dampak dari kebiasaan tersebut:

  • Merusak hubungan: Kebiasaan menyalahkan orang lain dapat merusak hubungan dengan orang lain, baik dalam hubungan personal maupun profesional. Orang yang terus-menerus disalahkan akan merasa frustrasi, marah, dan tidak dihargai. Hal ini dapat menyebabkan perselisihan, pertengkaran, dan bahkan keretakan hubungan.
  • Menghambat kemajuan: Kebiasaan menyalahkan orang lain dapat menghambat kemajuan personal dan profesional. Orang yang selalu menyalahkan orang lain tidak akan pernah belajar dari kesalahannya dan terus mengulanginya. Hal ini akan menghambat perkembangan dan kemampuan mereka untuk mencapai potensi terbaiknya.
  • Menimbulkan stres: Kebiasaan menyalahkan orang lain dapat menimbulkan stres bagi both the person blaming and the person being blamed. Orang yang selalu menyalahkan orang lain akan terus menerus merasa tertekan dan cemas karena takut ketahuan atau dikritik. Orang yang disalahkan pun akan merasa tertekan, frustrasi, dan marah.
  • Menurunkan rasa percaya diri: Kebiasaan menyalahkan orang lain dapat menurunkan rasa percaya diri. Orang yang selalu menyalahkan orang lain akan terus menerus merasa tidak mampu dan tidak kompeten. Hal ini dapat membuat mereka ragu-ragu dalam mengambil keputusan dan bertindak.
  • Menciptakan lingkungan yang negatif: Kebiasaan menyalahkan orang lain dapat menciptakan lingkungan yang negatif dan penuh dengan ketegangan. Orang-orang di sekitar akan merasa tidak nyaman dan tidak aman. Hal ini dapat menghambat kerjasama dan komunikasi yang efektif.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari kebiasaan menyalahkan orang lain dan belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan dan perkataan kita. Kita harus belajar untuk introspeksi diri dan menerima kritik dengan lapang dada. Dengan demikian, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik, mencapai kemajuan personal dan profesional, dan menciptakan lingkungan yang positif dan kondusif.

Bagaimana cara mengatasi kebiasaan menyalahkan orang lain?

Kebiasaan menyalahkan orang lain atas kesalahan diri sendiri merupakan kebiasaan yang buruk dan dapat merusak hubungan dengan orang lain. Kebiasaan ini juga dapat menghambat kemajuan dan menimbulkan stres.

Selain itu, Allah Ta'ala melarang orang yang beriman mencari-cari kesalahan orang lain, sebagaimana dalam QS. Al-Hujurat berikut :  "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain" (Al-Hujurat : 12)

Hal ini kemudian diperkuat dengan hadits nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.  Sebagaimana Rasulullah SAW bersabada "Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara"

Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi kebiasaan tersebut:

  • Sadarilah Kebiasaan Anda: Langkah pertama untuk mengatasi kebiasaan menyalahkan orang lain adalah dengan menyadarinya. Perhatikanlah kapan Anda mulai menyalahkan orang lain atas kesalahan Anda. Apakah Anda sering membuat alasan atau mencari kambing hitam? Apakah Anda merasa sulit untuk mengakui kesalahan Anda?
  • Akui Kesalahan Anda: Setelah Anda menyadari kebiasaan Anda, cobalah untuk mengakui kesalahan Anda. Ini mungkin sulit, tetapi ini adalah langkah penting untuk mengatasi kebiasaan tersebut. Mengakui kesalahan berarti Anda bertanggung jawab atas tindakan Anda dan Anda bersedia untuk belajar dari kesalahan tersebut.
  • Belajarlah dari Kesalahan Anda:Setelah Anda mengakui kesalahan Anda, cobalah untuk belajar dari kesalahan tersebut. Apa yang dapat Anda lakukan untuk menghindari kesalahan yang sama di masa depan? Apakah Anda perlu mengubah perilaku Anda? Apakah Anda perlu belajar keterampilan baru?
  • Mintalah Maaf: Jika Anda telah menyakiti orang lain dengan kebiasaan Anda, mintalah maaf kepada mereka. Minta maaf dengan tulus dan jelaskan bahwa Anda sedang berusaha untuk mengatasi kebiasaan tersebut.
  • Berlatihlah Bertanggung Jawab: Berlatihlah untuk bertanggung jawab atas tindakan Anda. Jangan mencari alasan atau menyalahkan orang lain. Bertanggung jawab berarti Anda siap untuk menerima konsekuensi dari tindakan Anda.
  • Bergabunglah dengan kelompok pendukung: Ada banyak kelompok pendukung untuk orang-orang yang ingin mengatasi kebiasaan menyalahkan orang lain.
  • Mengatasi kebiasaan menyalahkan orang lain membutuhkan waktu dan usaha. Namun, dengan tekad dan komitmen, Anda dapat mengubah kebiasaan ini dan menjadi orang yang lebih bertanggung jawab dan bahagia.

 Menyalahkan orang lain adalah kebiasaan yang buruk dan tercela. Orang yang selalu menyalahkan orang lain adalah pecundang dalam mengakui kesalahan. Mereka tidak memiliki keberanian untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan selalu mencari cara untuk melarikan diri dari tanggung jawab. Untuk itu, marilah kita menjadi orang yang bertanggung jawab dan berani mengakui kesalahan. Janganlah kita menjadi jagoan ngeles yang selalu mencari kambing hitam untuk menutupi kekurangan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun