Mohon tunggu...
Razan Tata
Razan Tata Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Hanya seorang pria yang suka menulis banyak hal :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Meja & Kursi

14 Februari 2016   09:04 Diperbarui: 14 Februari 2016   10:14 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mmm…baguslah kalau begitu.” Mereka pun berdiri. Pria itu tiba-tiba memeluk adiknya. Wanita itu sedikit kaget, tapi kemudian dia membalas pelukan kakaknya. Terdengar suara isak tangis dari pria itu.

“Kakak kenapa menangis?” Pria itu melepaskan pelukannya.

“Eh, nggak… Kakak hanya kangen saja dengan kamu.” Wanita itu mengerutkan keningnya, tapi kemudian dia tersenyum.

“Yuk, kita pulang.” Mereka pun meninggalkan tempat tersebut sambil bergandengan tangan.

“Senang ya melihatnya. Apakah pria itu akan datang ke sini lagi?” tanya Si Kursi.

“Entahlah, sepertinya tidak. Tapi mungkin juga dia akan main-main ke sini lagi nanti”

Paris belum sepenuhnya gelap, masih terlihat rona jingga di langitnya yang cerah. Bersiap menyambut malam yang juga memiliki pesonanya sendiri di ibukota Perancis ini. Begitulah Paris, terkadang sulit untuk memilih manakah yang lebih indah di kota ini, waktu siang? ataukah ketika malam hari?

* * *

Meja dan Kursi kaget keesokan harinya pria itu datang lagi ke café tersebut.

“Eh dia datang lagi!”

“Wah Iya!” seru Kursi. “Ada apa ya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun