Mohon tunggu...
Rayyi Mufid Tsaraut Muzhaffar
Rayyi Mufid Tsaraut Muzhaffar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Anggota Jurnalis Media Pelajar Forum OSIS Jawa Barat

Hanya bocah SMA yang bermimpi menjadi seorang Kuli Tinta.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kala Identitas Bertentangan dengan Realitas, Mengulas Film Monster (2023)

24 Juni 2024   20:42 Diperbarui: 25 Juni 2024   00:30 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Official Movie Poster Monster (Source: Wild Bunch International)ar

Akhir kata, saya secara pribadi memberikan penilaian positif pada film ini. Terlepas dari berbagai kontroversi karena mengangkat isu yang sangat sensitif, Monster mengubah persepsi bagaimana cara kita untuk memandang orang lain. Kisah antara Minato dan Yori membuka mata banyak orang untuk memahami anak-anak dengan cara yang tepat dan tidak tergesa-gesa menyimpulkan sesuatu.

Nah, omong-omong terkait ending dari film ini, sengaja tidak dibahas sama sekali. Pada intinya penonton diajak berimajinasi terkait dengan apa yang terjadi pada Minato dan Yori. Saat berakhirnya film, akan banyak pertanyaan yang timbul dan sayangnya tidak ada jawaban konkret atas pertanyaan itu. Kore-eda mengembalikan hak untuk menafsirkan adegan penutup yang mengambang itu pada penonton. Ia seolah-olah mengajak kita untuk kembali bermain tebak-tebakan bahkan saat durasinya telah berakhir. Agak menyebalkan memang. Tapi jika mengingat kembali pesan tersirat yang sebelumnya bermakna; kebenaran dalam perspektif seseorang berbeda-beda, maka Kore-eda ingin perspektif penonton menjadi acuan dalam arti sebenarnya dari akhir film Monster. Jadi, dirinya membebaskan siapa saja untuk menebak sesuai pandangan masing-masing. Yang jelas, open-ending ala Kore-eda ini sangat manis sekalipun kita bakal diliputi emosi yang campur aduk saat menyaksikannya.

So, tunggu apa lagi? Selamat menonton!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun