Untuk mempromosikan penggunaan robot dalam aktivitas keperawatan. Hingga saat ini, NSF telah menginvestasikan lebih dari $3 juta untuk mempelajari bagaimana robot dapat melakukan fungsi keperawatan. Apakah dengan begini perawat ditakdirkan untuk menjadi usang? Sama sekali tidak justru sebaliknya. Perawat secara aktif terlibat dalam pembuatan dan penggunaan robot yang dirancang untuk merawat pasien.
Fungsi robot sebagai asisten yang dapat membantu perawat di samping tempat tidur pasien dan di masyarakat. Salah satu contohnya adalah kolaborasi antara robot dan perawat di Duke University Pratt School of Engineering dan School of Nursing.
Tim interdisiplin sedang bekerja untuk mengembangkan Tele-Robotic Intelligent Nursing Assistant (TRINA), robot yang dikendalikan dari jarak jauh, untuk menangani petugas layanan kesehatan yang “berisiko tinggi terkena infeksi karena interaksi rutin dengan pasien, penanganan bahan yang terkontaminasi, dan tantangan terkait dengan melepas alat pelindung dengan aman.”
Akibat dari berkembangnya teknologi AI, profesi keperawatan jadi terpengaruh karena AI bisa mengambil beberapa tugas yang dilakukan oleh perawat saat ini. AI akan mengubah cara perawat menghabiskan waktu memberikan perawatan kepada pasien, namun kebutuhan akan perawat tetap masih ada.
Pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan keperawatan akan terus bertransisi untuk mempelajari cara berpikir baru tentang memperoses informasi, perawat juga akan memandu informasi, pelatihan kesehatan, serta menyampaikan edukasi kepada masyarakat yang didukung oleh teknologi AI, dan bukan digantikan olehnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H