Mohon tunggu...
Rayyan Yasser
Rayyan Yasser Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah - Manusia Biasa-Biasa Saja

Sedikit berbagi tulisan atau cerita yang semoga saja bisa memberikan manfaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemeriahan Pawai dan Karnaval 17 Agustus di Desa Bongas, Pamanukan

21 Agustus 2023   11:29 Diperbarui: 21 Agustus 2023   11:44 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumen Pribadi

Tanggal 17 Agustus merupakan tanggal berbahagia bagi seluruh rakyat Indonesia. Tepat pada tanggal tersebut, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari kaum penjajah. Proklamasi tersebut disambut dengan suka cita oleh rakyat di seluruh penjuru Nusantara. 

Terhitung sudah 78 tahun sejak proklamasi Indonesia dikumandangkan, setelah itu kemerdekaan bukan lagi menjadi mimpi, melainkan masa depan yang gemilang. 

Sudah sepatutnya sebagai penerus bangsa untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. 

Berbagai kegiatan berlangsung dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, salah satunya Pawai dan Karnaval Hari Kemerdekaan di Desa Bongas.

Bongas merupakan salah satu desa yang berada di wilayah administratif Kabupaten Subang tepatnya di Kecamatan Pamanukan. Sudah menjadi agenda rutin tahunan pawai dan karnaval tersebut dilaksanakan pada hari Kemerdekaan. 

Meskipun pawai dan karnaval diadakan pada tanggal 18 Agustus, satu hari setelah hari kemerdekaan tapi kali ini dengan suasana yang lebih seru dengan hadirnya Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) UIN Sunan Gunung Djati Bandung di desa tersebut. Mahasiswa KKN yang terdiri dari tiga kelompok yakni 318, 319 dan 320 ikut memeriahkan pawai dan karnaval Desa Bongas. 

Foto : Dokumen Pribadi
Foto : Dokumen Pribadi

Karnaval dimulai dengan pelepasan kontingen pawai dengan garis start dari Kantor Desa Bongas. Kontingen pawai berjumlah 13 kontingen dengan pembagian 1 RT untuk setiap kontingen. 

Diawali dengan kontingen Pemerintah Desa (Pemdes) Bongas di garis depan diikuti dengan kontingen per-RT dari 1 hingga 13. Pawai berlangsung sangat meriah dari mulai pukul 08.00 sampai 11.30 WIB. 

Para peserta pawai berlomba-lomba menghias diri semenarik mungkin dan menampilkan berbagai pertunjukkan yang menarik atensi warga setempat. 

Antusiasme masyarakat terlihat dengan berjejernya mereka dipinggir jalan untuk melihat pawai tersebut meskipun ditengah teriknya cahaya matahari. 

Tak hanya itu, pawai dan karnaval ini juga dihadiri oleh Camat Pamanukan, Bapak Drs. Vino Subriadi dan Kepala Desa Bongas, Bapak Busaeri. 

Keduanya duduk bersama menikmati kemeriahan karnaval di Panggung Kehormatan yang telah disediakan. Para peserta pawai berlomba-lomba menampilkan penampilan dan atraksi terbaik mereka di depan Panggung Kehormatan.

Keunikan dan kehebohan pawai karnaval ini terlihat dari kostum yang dipakai dan atraksi yang ditampilkan oleh para peserta. Seperti grup Marching Band ibu-ibu dari RT. 01, peragaan wayang dan dalang diatas mobil dari RT. 05, pertunjukan dari RT. 09 tentang perjuangan rakyat Indonesia terdahulu yang disiksa oleh para penjajah, serta masih banyak lagi penampilan menarik lainnya dari setiap RT. 

Dari segi kostum para peserta pun banyak yang mencolok, ada yang memperagakan sebagai juragan yang punya banyak uang dengan duduk di singgasana yang diangkut oleh para bawahannya, mobil Pemerintah Desa yang dihias menyerupai stum aspal, peserta yang berkostum hantu memakai sepeda yang sudah dihiasi seperti keranda mayat, ada peserta yang menyerupai layaknya seorang peri, ada pula peserta yang berpenampilan layaknya pasangan pernikahan yang sedang duduk di kursi pelaminan. 

Tak hanya warga, para aparatur setempat di Desa Bongas pun ikut menghias diri dengan berbagai kostum seperti Bapak Sekretaris Desa Bongas, Pak Aang Kunaepi yang berpenampilan seperti seorang sinden dan Bapak RT. 10 yang bepenampilan layaknya orang Arab. Semua itu dilakukan untuk menambah kemeriahan acara pawai dan karnaval Desa Bongas. 

Foto : Dokumen Pribadi
Foto : Dokumen Pribadi

Hal-hal inilah yang menjadi ciri khas pawai dan karnaval di Desa Bongas dan hal ini pula yang memeriahkan dan menambah semarak ramai 17 Agustus di seluruh penjuru Desa Bongas. 

Mahasiswa KKN yang ikut serta mendampingi setiap kontingen dengan jumlah 2 orang mahasiswa per kontingen serta ada pula yang ditugaskan sebagai juri penilaian bagi peserta terunik dan terheboh. 

Pada puncak acara diumumkanlah juara dalam pawai dan karnaval yang dimenangkan oleh Bapak Andeng dan Bapak Tatang Mulyana dari RT. 05 yang memperagakan wayang dan dalang serta Bapak Sunil peserta dari RT. 09 yang berperan sebagai kameramen Desa. 

Menjadi sebuah keberhasilan tersendiri bagi para mahasiswa KKN ketika melihat masyarakat Desa Bongas antusias dan berbahagia menikmati acara ini. Setiap senyum yang muncul dari wajah masyarakat menjadi satu tetesan air mata bahagia bagi para mahasiswa karena mereka bisa membantu masyarakat Desa Bongas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun