Mohon tunggu...
Rayyan Rabbani Basith
Rayyan Rabbani Basith Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa Universitas Airlangga program studi teknik robotika dan kecerdasan buatan yang memiliki minat dalam hal menulis dan juga tertarik dengan segala isu yang ada terutama tentang teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengangguran yang Semakin Membludak di Indonesia : Tantangan Besar di Tengah Pemulihan Ekonomi

3 Januari 2025   10:27 Diperbarui: 3 Januari 2025   10:27 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pengangguran di Indonesia telah menjadi salah satu masalah sosial yang terus berkembang, terutama pasca-pandemi COVID-19. Meskipun negara ini berusaha untuk pulih secara ekonomi, jumlah pengangguran yang semakin membludak menjadi tantangan besar yang mempengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi. Di sisi lain, dampak dari peningkatan pengangguran ini juga memperburuk ketimpangan sosial dan memperlambat proses pemulihan ekonomi negara.

Tantangan Pengangguran di Indonesia

Pengangguran adalah masalah yang tak bisa dipandang sebelah mata di Indonesia, dengan jumlah pencari kerja yang terus bertambah seiring pertumbuhan populasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2024, angka pengangguran terbuka di Indonesia tercatat sekitar 6,26 juta orang, atau sekitar 5,2% dari total angkatan kerja. Meskipun ada penurunan dari tahun sebelumnya, angka ini tetap menunjukkan bahwa banyak orang yang kesulitan menemukan pekerjaan yang layak.

Penyebab utama tingginya tingkat pengangguran di Indonesia dapat dilihat dari beberapa faktor. Salah satunya adalah ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja dan kebutuhan pasar tenaga kerja. Banyak lulusan pendidikan tinggi yang merasa kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Hal ini juga diperburuk dengan rendahnya kualitas pendidikan vokasi yang tidak mampu memenuhi kebutuhan industri.

Dampak Pengangguran Terhadap Masyarakat

Tingginya angka pengangguran membawa dampak yang sangat besar bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berada dalam lapisan ekonomi menengah ke bawah. Pengangguran dapat memperburuk kemiskinan, meningkatkan ketimpangan sosial, dan menyebabkan perasaan tidak aman di kalangan masyarakat. Beberapa orang terpaksa beralih ke sektor informal atau bekerja dengan upah rendah yang jauh dari kata layak.

Bagi generasi muda, pengangguran dapat mempengaruhi masa depan mereka, dengan potensi penurunan kualitas hidup dan kesulitan dalam meraih impian. Pemuda yang menganggur cenderung lebih rentan terhadap masalah sosial, seperti kriminalitas, kecanduan, dan ketidakpuasan sosial. Selain itu, dampak psikologis seperti stres dan depresi juga sering dialami oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan.

Faktor-faktor Penyebab Pengangguran yang Semakin Membludak

Beberapa faktor penyebab utama pengangguran yang membludak antara lain:

  1. Keterbatasan Lapangan Kerja: Meskipun Indonesia memiliki banyak sektor ekonomi, jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia tidak mampu menyerap jumlah angkatan kerja yang terus meningkat. Banyak sektor yang mengalami kesulitan dalam menyerap tenaga kerja karena perkembangan teknologi yang semakin pesat, terutama di sektor industri.
  2. Ketidakcocokan Pendidikan dengan Dunia Kerja: Banyak lulusan pendidikan tinggi yang memiliki keterampilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Kurangnya keterampilan praktis dan pengalaman kerja membuat mereka kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
  3. Dampak Pandemi COVID-19: Pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak 2020 telah memberikan dampak besar terhadap sektor-sektor ekonomi, terutama sektor pariwisata, perdagangan, dan perhotelan. Banyak perusahaan yang terpaksa memecat karyawan atau bahkan gulung tikar, yang menyebabkan lonjakan pengangguran.
  4. Perkembangan Teknologi: Otomatisasi dan digitalisasi yang semakin pesat membuat banyak pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh tenaga manusia kini digantikan oleh mesin atau perangkat lunak. Akibatnya, banyak pekerja dengan keterampilan tradisional harus beradaptasi atau kehilangan pekerjaan mereka.

Upaya Pemerintah dalam Menanggulangi Pengangguran

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai langkah untuk mengurangi angka pengangguran, antara lain melalui program pelatihan dan pendidikan vokasi yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar. Program seperti Kartu Prakerja yang memberikan pelatihan bagi pencari kerja menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun