Mohon tunggu...
rayyan buftiem
rayyan buftiem Mohon Tunggu... Mahasiswa - Honorable Mention of PSNMHII 36 Diplomatic Course, Received the Outstanding Student Award 2023 of Science and Political Faculty External Campus, LSMUN 2023 Best Position Papers, UNEP Council, FPCI and China Embassy top 20 awardee of best video award, VETAMUN Honorable Mentions UNESCO Council, SNMUN Best Delegates UNHCR Council

Mahasiswa 2021, hobi berdiskusi, olahraga, dan bermain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nuklir di Semenanjung Korea, Akankah Ancaman dapat Pecah bagi Ketegangan Dunia?

14 September 2024   15:34 Diperbarui: 14 September 2024   15:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 milik korea utara, (sumber serambi news)

Nuklir menjadi penting di Semenanjung Korea karena Korea Utara telah mengembangkan program senjata nuklir, yang menimbulkan ancaman keamanan di kawasan tersebut. Ketegangan meningkat antara Korea Utara, Korea Selatan, dan sekutu-sekutunya, terutama Amerika Serikat, akibat uji coba nuklir yang berulang kali dilakukan oleh Korea Utara. Dialog internasional, termasuk negosiasi denuklirisasi, sering kali menemui jalan buntu karena ketegangan politik. Di sisi lain, Korea Selatan meningkatkan pertahanan militernya, sebagian dengan dukungan Amerika Serikat, untuk mengatasi ancaman nuklir ini (Barannikova, 2022).

Perang nuklir antara Korea Selatan dan Korea Utara akan menyebabkan dampak ekonomi global yang sangat merusak, mengakibatkan gangguan besar dalam pasar dan komoditas energi. Hal ini dapat terjadi karena Krisis kemanusiaan dan kerusakan infrastruktur di kedua negara yang akan mengganggu produksi dan distribusi barang, sementara pengungsi yang melimpah dapat membebani ekonomi negara-negara tetangga dan meningkatkan ketegangan regional. Ketidakstabilan di kawasan Asia Timur, yang merupakan pusat kegiatan ekonomi global, dapat menyebabkan penurunan tajam dalam investasi asing dan perdagangan internasional. Harga energi, terutama minyak dan gas, mungkin melonjak akibat ketidakpastian dan potensi gangguan pasokan.

  • Apa yang menjadi faktor pecahnya isu nuklir bagi perdamaian dunia? 

Tentu berbagai faktor dapat dikaji dalam melihat potensi pecahnya perang nuklir di semenanjung korea, contoh saja adanya keterlibatan pihak ketiga, yakni, amerika serikat yang kerap memanaskan kestabilan regional dan menjadi salah satu faktor korea utara meningkatkan deterensinya, hingga pergantian presiden yang dapat mengubah arah kebijakan perdamaian, faktor ini penulis jelaskan lebih lanjut pada bagian dibawah ini

Perbedaan masa kepemimpinan di korut dan korsel

Pergantian presiden di Korea Selatan dapat mempengaruhi perdamaian nuklir di Semenanjung Korea secara signifikan, tergantung pada kebijakan luar negeri dan pendekatan diplomatik yang diambil oleh presiden baru. Jika presiden baru mengadopsi kebijakan yang lebih keras atau kurang dialogis terhadap Korea Utara, hal ini dapat meningkatkan ketegangan dan memperumit upaya diplomatik untuk menanggulangi program nuklir korea utara tersebut. Sebaliknya, presiden yang lebih terbuka untuk dialog dan kerjasama internasional dapat memperkuat inisiatif perdamaian dan negosiasi, berpotensi memfasilitasi kemajuan dalam denuklirisasi.

Keterlibatan Amerika Serikat

Keterlibatan Amerika Serikat dalam isu nuklir di Semenanjung Korea telah menjadi pedang bermata dua bagi stabilitas perdamaian dunia. Di satu sisi, Amerika berusaha mengekang program senjata nuklir Korea Utara melalui sanksi ekonomi dan tekanan diplomatik, Namun, di lain sisi kebijakan ini sering kali dianggap provokatif oleh Korea Utara, yang merasa terancam dan merespons dengan meningkatkan program nuklirnya. Uji coba rudal balistik yang dilakukan Korea Utara secara berkala sebagai tanggapan atas latihan militer AS dan korea selatan, justru memperburuk ketegangan, memperkuat siklus aksi-reaksi di kawasan tersebut.

Misal kan saja salah satu rudal balistik yang memiliki hulu ledak nuklir Korea Utara, Hwasong-15. Korea Utara telah mengembangkan beberapa rudal balistik antar benua (ICBM) dengan jangkauan signifikan. Salah satu rudal terkuatnya, Hwasong-15, diperkirakan memiliki jangkauan hingga 13.000 km (missile threat, 2024). Jika perasaan provokasi yang di alami korea utara terus berlanjut dan berujung pada kehabisan kesabaran Korea Utara, maka secara teoritis rudal Hwasong-15 mampu mencapai wilayah Amerika Serikat, termasuk kota-kota besar seperti Los Angeles, di mana Jarak dari Korea Utara ke pantai barat Amerika Serikat, seperti Los Angeles, adalah sekitar 9.500 km. Jika Amerika Serikat diserang oleh rudal Hwasong-15, tentu akan terdapat serangan balasan terhadap Korea Utara dan eskalasi yang semakin rumit akan muncul pasca penyerangan. Namun tentu saja, untuk membahas keberanian korea utara dalam menyerang amerika serikat harus dilihat dari berbagai variabel penentu. Variabel seperti Russia dan China tentu menjadi kajian penting, mengingat kedua negara tersebut merupakan negara besar tandingan Amerika.

  • akankah korea utara membuat situasi ancaman menjadi aksi nyata dan membahayakan perdamaian dunia?

Pertama, jika membahas mengenai perdamaian dunia, apa yang dimaksud dengan perdamaian? dan apakah situasi saat ini dalam semenanjung korea merupakan situasi damai? Lantas apakah perdamaian dunia dapat ditentukan oleh semenanjung korea? Untuk mengetahui hal ini, penulis menganalisa berbagai faktor seperti berikut,

Melihat dari sudut Russia dan China,

Russia dan China adalah dua variabel penting yang merupakan rival amerika serikat, namun pada masalah ini Russia cenderung akan mengutamakan diplomasi dan mendesak dialog serta penyelesaian damai melalui forum internasional seperti PBB. Sementara Cina akan menekankan pentingnya stabilitas regional dan mengarahkan perhatian pada pembicaraan damai, sambil menekan Korea Utara untuk menahan diri dan berupaya menghindari eskalasi konflik lebih lanjut. Hal ini dapat menjadi argumentasi mengingat peran yang dimainkan Russia dan China pada agenda Six Parties Talk, dimana, Rusia dan Cina dalam Six-Party Talks berusaha untuk mengatasi isu nuklir Korea Utara melalui pendekatan diplomatik, dengan Rusia berfokus pada mediasi dan keseimbangan antara tekanan dan insentif, sementara Cina mengutamakan stabilitas regional dan menawarkan insentif ekonomi serta mediasi untuk mendorong dialog. Hal ini menyebabkan korea utara kehilangan dua kekuatan utamanya dalam berkancah pada politik internasional.

Nuklir di korea utara

Program nuklir Korea Utara umumnya dianggap sebagai alat deterensi (detterence) daripada alat serangan untuk menyerang sebuah negara. Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, telah menyatakan bahwa senjata nuklirnya berfungsi untuk mencegah intervensi atau serangan dari negara-negara lain, khususnya dari Amerika Serikat dan sekutunya. Dalam konteks ini, keberadaan senjata nuklirnya dirancang untuk memperkuat posisi tawar dan keamanan negara tersebut, dengan harapan bahwa ancaman balasan nuklir yang dirasakan dapat menghalangi potensi agresi terhadapnya. Meskipun ada potensi untuk penggunaan senjata nuklir dalam situasi yang ekstrem, fokus utama dari program nuklir Korea Utara adalah untuk menciptakan efek deterensi yang kuat untuk melindungi regime dan kedaulatan negara mereka dari ancaman eksternal.

  • Apakah benar eskalasi ini akan berlangsung dan bagaimana korea menjadi penentu perdamaian dunia?

Mari melihat mengenai perdamaian dunia terlebih dahulu, tentu dunia saat ini tidak berada pada perdamaian yang mutlak, berbagai peperangan masih terjadi, krisis kemanusiaan yang masih berlangsung, dan hal lainnya menjadi faktor impian perdamaian negara hanyalah hal yang utopis, namun eskalasi dan besarnya ketegangan itu lah yang dapat menjadi penentu sebaik apa perdamaian yang terletak di regional (seperti asia timur) ataupun dunia. isu nuklir ini sejatinya dapat mempengaruhi perdamaian dunia, Situasi ini akan melibatkan perdamaian dunia ketika korea utara benar-benar menggunakan teknologi nuklirnya untuk melakukan serangan. namun analisa peneliti dalam melihat kekuatan serta dukungan internasional, korea utara masih tertinggal daripada korea selatan yang didukung amerika, di lain sisi negara seperti Russia dan China yang merupakan rival Amerika, justru memberikan indikasi bahwa yang dilakukan oleh korea utara adalah salah dan tidak berfokus terhadap kestabilan regional. Maka dari itu sulit untuk korea utara dapat bertindak. Kembali pada perdamaian dunia, bahwa perdamaian nuklir ini akan dibebankan kepada pemangku jabatan di semenanjung korea dan negara yang terlibat, langkah itu yang kemudian menjadi penting dan menarik untuk dikaji.

  • Kesimpulan

Apa yang terjadi pada semenanjung korea dapat berdampak terhadap kestabilan dunia, contoh saja pada ekonomi yang berkaitan pada komoditas gas, atau bahkan krisis kemanusiaan akibat gencatan nuklir yang jika saja benar-benar terjadi. Namun tentu tak semudah itu untuk mengkaji masalah ini. Berbagai faktor pihak ketiga seperti Amerika, Russia, dan China ataupun kebijakan deterensi (detterence) korea utara juga dapat menjadi pertimbangan. Tentu semua hal dapat terjadi, namun, akankah korea utara akan menggancarkan ancaman nuklirnya dengan mengetahui russia dan china lebih memilih korea utara untuk berfokus pada kestabilan regional, meskipun juga mereka memiliki kedekatan khusus. Sehingga menurut penulis, ancaman ini sejatinya bentuk deterensi korea utara dalam menghadapi unjuk gigi amerika serikat di wilayah asia timur, khususnya semenanjung korea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun