Mohon tunggu...
Rayy
Rayy Mohon Tunggu... Lainnya - Swasta

Traveling, Tour Guide

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKN Tim II Undip 2020 Pulang Kampung, Mahasiswa KKN Bisa Apa?

24 Agustus 2020   11:25 Diperbarui: 24 Agustus 2020   11:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rancawuluh (8/8), kegiatan KKN Tim II Undip 2020 dilaksanakan pada tanggal 5 juli -- 15 Agustus 2020 di ikuti sebanyak 3.852  mahasiswa yang tersebar di 30 Provinsi, 232 Kabupaten/Kota. Adanya pendemi covid-19 membuat pelaksanaan kegiatan KKN berbeda dibandingkan pada pelaksanaan KKN pada periode sebelumnya. Hal tersebut sebagaimana  di sampaikan oleh  Bapak Fahmi Arifan selaku kepala pusat KKN Undip dalam upacara Penerjunaan KKN Tim II Undip (16/7)  lewat media Zoom, "kegiatan KKN yang biasanya melalui kelompok atau tim, pada periode ini dilaksanakan secara mandiri/individu". 

Ia juga menambahkan bahwa "meskipun KKN ini dilaksanakan secara individu mahasiswa wajib untuk membuat program KKN yang bersifat monodisiplin sesuai dengan kompetensi keilmuannya dengan tema Pencegahan penularan Covid-19 dan Program Pemberdayaan Masyarakat dengan potensi desa yang bertemakan SDG's di era pandemi covid-19" pungkasnya. Sri Rahayu, mahasiswa prodi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya turut serta dalam kegiatan KKN Tim II Undip 2020.

Selaku mahasiswa peserta KKN Tim II Undip 2020, mahasiswa yang akrab disapa Rahayu ini melaksanakan kegiatan KKN di kampung halamannya yang berada di desa Rancawuluh RT 03/RW 02, kecamatan Bulakamba kabupaten Brebes. Program kerja yang telah ia laksanakan yaitu pertama, program pengelolaan arsip keluarga sebagai program pemberdayaan masyarakat. kedua, program pembagian masker dan sosialisasi tentang Covid-19 melalui media poster.

Program pertama yaitu pemberdayaan Masyarakat melalui pengelolaan arsip keluarga menurut penuturan dari Rahayu hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat desa Rancawuluh khususnya RT 03/RW 02 dalam mengelola arsip yang dimiliki yaitu dengan menempatkan dokumen keluarga pada satu atau beberapa tempat tanpa adanya klasifikasi. 

Hal tersebut membuat ia terdorong untuk dapat membantu masyarakat dalam mengelola arsip keluarga yang baik dan benar sehingga dapat memberikan efisiensi waktu. dalam proses pencarian dokumen ketika dibutuhkan, serta dalam ranga merawat arsip keluarga supaya tidak mudah rusak, hilang, dan tercecer.  

"Program pengelolaan arsip keluarga ini dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu pertama, sosialisasi kepada masyarakat dengan metode door to door. Kedua, tahap pelaksanaan kegiatan pengelolaan arsip yang dilaksanakan di posko KKN Tim II Undip 2020 desa Rancawuluh  RT 03/RW 02 atau di rumah warga sesuai dengan kesepakatan. Ketiga, penyerahan hasil pengelolaan arsip kepada partisipan untuk kemudian dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan" tutur Rahayu. 

Dalam proses pengeloloaan arsip keluarga ia terlebih dahulu memisahkan dokumen-dokumen yang ada berdasarkan pada jenisnya atau klasifikasi, setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan daftar dan kode arsip. Proses selanjutnya adalah pembukuan arsip pada satu tempat (clear holder) dengan pemberian daftar dan kode arsip yang telah dibuat.

Program pengelolaan arsip keluarga diikuti oleh 8 keluarga yaitu terdiri atas keluarga ibu Surtini, ibu Karinah, ibu Ikun, ibu Defi, bapak Abdulloh, ibu Warningsih, ibu Sofiyah dan Ibu Nurul. Menurut penuturan dari ibu Nurul (27) selaku pendiri TPQ "Nurul-Halim" ia sangat terbantu dengan adanya program KKN Tim II Undip 2020, dikarenakan banyaknya dokumen-dokumen yang ia miliki namun pengelolaannya masih sebatas ditempatkan pada satu tempat tanpa adanya klasifikasi dan pemberian daftar arsip. 

Hal tersebut membuat ia seringkali harus membuka tumpukan arsip yang dimiliki untuk mencari dokumen yang dibutuhkan, sehingga membutuhkan waktu yang lama. "saya berterimakasih dengan adanya program KKN Tim II Undip yang telah mengelola arsip keluarga Bapak Akhsinudin/ibu Nurul sehingga arsip saya menjadi lebih rapi dan memudahkan dalam mencari dokumen melalui daftar arsip" tuturnya saat diwawancarai oleh KKN Tim II Undip 2020 (7/8).

dokpri
dokpri
Rahayu berharap dengan adanya program pengelolaan Arsip Keluarga ini  dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam mengelola arsip yang baik dan benar, lebih efisien waktu dalam mencari arsip yang dibutuhkan, dan hasil pengelolaan arsip keluarga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan melalui kolom kosong pada daftar arsip jika dikemudian hari terdapat arsip yang baru dapat dicatat pada kolom kosong tersebut.

dokpri
dokpri
Program Kedua, dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19 Rahayu melakukan kegiatan pembagian masker dan sosialisasi tentang Covid-19 melalui media poster. "program ini dilatarbelakangi oleh jumlah penderita Covid-19 di daerah Brebes yang terus mengalami peningkatan" tuturnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun