Mohon tunggu...
Faray Nurfiansyah
Faray Nurfiansyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya Faray Nurfiansyah, murid SMKN 7 Semarang kelas XII TFLM 2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Balap Liar di Semarang

30 September 2024   18:06 Diperbarui: 30 September 2024   18:07 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Balap motor liar merupakan kegiatan yang berbahaya, tidak hanya bagi pelakunya, tetapi juga bagi orang lain di sekitar. Fenomena ini sering terjadi akibat pergaulan negatif di kalangan remaja serta kurangnya perhatian dari orang tua, keluarga, dan masyarakat. Pelaku balap liar di Semarang umumnya terdiri dari pelajar sekolah dan mahasiswa. Kegiatan ini sering berlangsung setiap Sabtu malam atau Jumat malam, antara pukul 23.00 hingga 02.00 pagi.

Beberapa lokasi yang sering dijadikan arena balap liar di Semarang meliputi Kalibanteng, terutama di Jl. Jenderal Sudirman, serta di depan swalayan ADA Siliwangi di Jl. Mgr. Sugiyopranoto dan Jl. Dokter Cipto. Dalam wawancara dengan beberapa pelaku, mereka mengungkapkan bahwa alasan melakukan balap liar adalah untuk mencari kesenangan, sebagai hobi, dan karena ajakan teman.

Untuk mengatasi permasalahan ini dan mencegah potensi bahaya, diperlukan sosialisasi dan pengarahan kepada remaja dan anak muda. Salah satu metode yang efektif adalah melalui iklan layanan masyarakat. Tujuan dari iklan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya tertib berkendara dan mengedukasi masyarakat Kota Semarang mengenai bahaya balap liar. Dengan upaya ini, diharapkan tercipta suasana yang aman dan nyaman di jalan raya, serta menekan angka kecelakaan yang disebabkan oleh perilaku balap liar.

Melibatkan pihak kepolisian, sekolah, dan organisasi masyarakat juga sangat penting dalam kampanye ini. Program-program edukasi dan kegiatan alternatif yang positif dapat membantu mengalihkan perhatian remaja dari balap liar menuju kegiatan yang lebih bermanfaat.

Kami juga telah mewawancara warga sekitar yang melihat kejadian ini hamper setiap hari, mari kita sebut dia sebagai Acung (nama samaran), seorang tukang parkir sebuah warteg di daerah tersebut. Berikut beberapa pertanyaan yang kami tanyakan dan jawaban yang dia berikan.

Sejak kapan balap liar di daerah tersebut dilakukan? “Sejak 2018 selalu ada balap liar, setiap jumat malam dan malam minggu.” Kata Acung.

Apakah balap liar ini memiliki dampak negatif? “ada dampak negatif, yaitu warga merasa resah dan berisik karena knalpot motornya, serta mengganggu pengendara lain pula.” Ujar Acung.

Apakah pernah terjadi kecelakaan ketika balap liar terjadi? “ada, ada beberapa yg luka bahkan hingga tewas di awal tahun 2018 di daerah Suratmo.” Kata Acung berdasarkan cerita yang dia dengar dari warga sekitar tempat Acung bekerja.

Foto Anggota Kami dengan Narasumber
Foto Anggota Kami dengan Narasumber

Ketika Balap Liar dilakukan, POV : Rosyid
Ketika Balap Liar dilakukan, POV : Rosyid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun