Mohon tunggu...
Raysha Nisrina Noreen
Raysha Nisrina Noreen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

assalamualaikum

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pengaruh Perilaku Overprotective Orangtua Terhadap Perkembangan Diri Pada Remaja

22 Januari 2023   23:21 Diperbarui: 22 Januari 2023   23:28 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Anak adalah anggota penting dalam sebuah keluarga, karena kehadiran anak adalah sesuatu yang sangat dinantikan. Pada saat anak lahir dan hadir di tengah-tengah keluarga, pasti orang tua menginginkan buah hatinya berkembang secara normal, dengan demikian setiap orang tua memiliki caranya masing-masing dalam memperlakukan anaknya. 

Ada anak yang diberi kebebasan oleh orang tuanya dengan alasan agar si anak mampu mengembangkan potensi dirinya. Ada pula anak yang diberi kebebasan oleh orang tuanya, namun tetap diberi pengontrolan, dan ada pula anak yang diberi perlindungan dan pengontrolan terhadap gangguan, bahaya fisik, maupun psikologis, sampai anak tersebut tidak mendapat kebebasan untuk menggali potensi dirinya dan selalu bergantung kepada orang tuanya. Perilaku orang tua tersebut dinamai dengan overprotective.

Perkembangan anak pada masa mendatang sebagian besar dipengaruhi oleh perilaku orang tua terhadapnya, karena berhasil atau tidaknya seorang anak menuju tahap perkembangan selanjutnya ditentukan oleh perilaku orang tua pada periode kritis atau pada masa kanak-kanak. Dan juga seorang anak pertama kali bergaul adalah dengan orang tuanya, sehingga perilaku orang tua sangat berperan penting bagi perkembangan seorang anak, baik itu perkembangan fisik ataupun psikisnya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri atau perkembangan diri pada remaja adalah perilaku orang tua yang overprotective, selalu melindungi, selalu memenuhi kemauan dan kebutuhannya secara berlebihan. Hal tersebut dapat melemahkan ketabahan dan daya juang seorang anak dalam meghadari dan mangatasi rintangan. Yang artinya orang tua selalu menghindarkan anak dari frustasi. 

Gelisah, sulit bergaul atau bahkan menjauhkan dari pergaulan, terlihat bodoh di lingkungan sekolah, pemalas, suka menggangu teman-temannya, dan tidak mau taat pada peraturan di sekolah. Semua yang sudah disebutkan tadi merupakan manifestasi seorang remaja yang sulit dan kurang dalam perkembangan dan penyesuaian dirinya. 

Seperti yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku overprotective orang tua memiliki hubungan negatif dan cukup signifikan  dengan perkembangan dan penyesuaian diri remaja. Yang berarti, semakin tinggi perilaku overprotective orang tua dapat menyebabkan semakin rendah perkembangan dan penyesuaiannya. Pun sebaliknya, semakin rendah perilaku overprotective orang tua maka akan semakin tinggi perkembangan dan penyesuaiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun