Mohon tunggu...
H Surya Darma Lubis
H Surya Darma Lubis Mohon Tunggu... -

teman boleh menilai saya seperti yang teman hendaki

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Bakar Rumah Sendiri Jika Kau Marah

18 Desember 2011   05:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:07 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah 66 tahun negara ini merdeka , segala masalah dan tantangan sudah pernah dilewati bangsa ini , mulai dari masalah ekonomi , hingga masalah sosial politik dan budaya , tapi satu yang tersimak oleh saya , bangsa ini tak pernah dewasa dalam menghadapi semua masalah itu.

Setiap masalah yang terjadi para kaum pemuda selalu tersulut amarahnya , mereka unjuk rasa dan demo sana – sini membicarakan masalah ataupun ketimpangan yang terjadi , sebenarnya tak masalah mereka menyampaikan aspirasi mereka dengan cara itu , jika tidak menggunakan kekerasan dan anarkisme.

Coba kita berpikir sejenak , jika kita menggunakan anarkisme , jika kita menggunakan amarah dalam menyelesaikan setiap masalah , apakah maslah itu akan selesai ? tidak akan , ingat “api tak bisa dialawan dengan api” malah nantinya akan timbul masalah baru , sedangkan masalah awalnya saja tak selesai , siapa yang rugi “KITA”.

Sewaktu PKI tahun 1960-an dulu terjadi , bukankah pada awalnya para anggota PKI itu merasa tak puas dengan pemerintahan dan ideologi yang ada pada waktu itu , jadi mereka ingin menguasai pemerintahan dan menukar ideologi bangsa , lihatlah , apa jalan yang mereka tempuh , mereka malah menggunakan cara kekerasan dan pemberontakan , dengan menculik dan menyiksa para jendral . Apakah masalah dapat selesai saat itu ? tidak malah meraka membuat masalah baru lagi , setelah peristiwa itu mayjen soeharto yang dapat mandat pembersihan , melakukan pembantaian ribuan orang yang “diduga” terlibat PKI , akhirnya siapa yang rugi ? “KITA”.

Begitu juga saat ini yang terjadi , para mahasiswa cendrung menggunakan jalan kekerasan dan anarkisme dalam menyikapi suatu masalah , padahal mereka itu adalah mahasiswa yang seharusnya menjadi panutan bagi pelajar – pelajar lain , jadi tak salah bukan jika para anak SMA sekarang banyak yang tawuran karena mencontoh kakaknya , siapa yang rugi “KITA”

Selain itu para pelajar sekarang dalam menyikapi suatu masalah mereka banyak tak mengkaji dulu masalah itu terlebih dahulu , tahu – tahu mereka sudah emosi dan demo sanasini , salahkan pemerintah . sikap mereka itu bagus karena dapat memberikan efek malu dan jera bagi pejabat – pejabat pemerintah yang bersalah , tapi sekali lagi jangan menggunakan ANARKISME dan KEKERASAN.

Tapi ada yang beralasan jika kita tidak memakai anarkisme maka efek nya nggak akan kuat , itu memang benar tapi pasti akan memberikan mudharat lebih besar daripada manfaatnya , jadi bagaimana caranya , pertama sampaikanlah aspirasi kita itu dengan damai dan aman , tanpa kekerasan , selanjutnya coba kita pikir bukankah para pemimpin itu sekarang itu dulunya adalah mahasiswa juga , dulu mereka juga seperti kita saat ini , hobi demo sana sini , tapi lihatlah saat mereka yang memegang pada saat ini , mereka juga tak luput dari kesalahan , seperti yang mereka koar – koarkan dahulu , oleh karena itu kita yang nantinya juga akan memegang tongkat estafet itu nantinya jangan lah seperti mereka , mari kita siapkan bangsa yang berkarakter , mungkin saat ini bangsa kita belum bisa berjalan , hendaknya saat kita nanti , kita mampu membuat bangsa ini nantinya bisa berjalan bahkan berlari menuju kemajuan , jadi kita jangan membakar rumah sendiri jika marah karena yang akan rugi “KITA” juga nantinya .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun