3. Umpan Balik Konstruktif: Memberikan umpan balik yang jujur dan membangun untuk membantu individu memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan. Umpan balik yang baik dapat memotivasi karyawan untuk terus mengembangkan diri dan memperbaiki kinerja mereka.
4. Lingkungan yang Mendukung: Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pengembangan self leadership dengan memberikan fleksibilitas dan otonomi dalam pekerjaan. Ini memungkinkan karyawan untuk mengambil inisiatif dan membuat keputusan yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka.
5. Penerapan Teknik Self Leadership: Manz dan Neck (2004) mengusulkan berbagai teknik self leadership yang dapat digunakan individu untuk meningkatkan kinerja mereka. Teknik ini termasuk menetapkan tujuan pribadi, self-reward, dan visualisasi sukses.
Kesimpulan
Self leadership adalah keterampilan penting yang dapat membantu individu dan organisasi mencapai kesuksesan yang lebih besar. Dengan mengembangkan self leadership, individu dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja mereka, sementara organisasi dapat menciptakan budaya kerja yang lebih positif, kolaboratif, dan inovatif. Penerapan strategi seperti pelatihan, mentoring, umpan balik konstruktif, dan penciptaan lingkungan yang mendukung sangat penting untuk mengembangkan self leadership. Melalui self leadership, individu tidak hanya mampu mencapai tujuan pribadi mereka, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap kesuksesan organisasi.
Referensi
1. Manz, C. C., & Sims, H. P. (2001). The New SuperLeadership: Leading Others to Lead Themselves. Berrett-Koehler Publishers.
2. Manz, C. C., & Neck, C. P. (2004). Mastering Self-Leadership: Empowering Yourself for Personal Excellence. Pearson Prentice Hall.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H