Mohon tunggu...
Ray Nathan Pratama
Ray Nathan Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hati-hati, Berawal Imajinasi sampai Menjadi Delusi

22 Desember 2022   08:10 Diperbarui: 22 Desember 2022   08:13 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tau gak, sih, kalau ternyata banyak fans Kpop yang salah mengartikan gangguan mental delusi hanya sebuah imajinasi antar pikiran mereka dan dianggap tidak berbahaya untuk kesehatan mental mereka sendiri. Padahal hal ini sangat berdampak loh untuk kesehatan mental seseorang. 

Saat seseorang mulai mengimajinasikan tentang idola Kpop menjadi sosok yang nyata, dan menganggap bahwa idola tersebut memang benar menyukainya juga hal tersebut dapat dikatakan sebagai gangguan mental delusi. Dilansir dari hallosehat.com "pada kasus tertentu, para fans penderita delusi yang menjadi delusi erotomania akan melakukan kekerasan kepada sang idola, dengan tujuan agar sang idola mengingat dirinya dan mengakui bukti cintanya" mereka yang mengalami hal ini merasa seolah dirinya terbukti dicintai secara nyata dan menganggap semua yang dikatakan idolanya tertuju untuk mereka. Menurut Baihaqi (2005) delusi merupakan keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataanya.

Menjadi seseorang yang menderita gangguan mental ini akan mengakibatkan gangguan mental yang tidak mereka sadari. Seperti contohnya saat idola mereka bernyanyi di panggung bersama lawan jenis, kamu akan marah dan cemburu hingga menghina di sosial media pasangan panggung sang idola atau saat idola tidak diperbolehkan memiliki kekasih atau pasangan. Sebagai seorang idola para idol K-pop pastinya dituntut untuk melakukan fans service dimana mereka harus melakukan seperti menunjukkan cintanya kepada fans dengan berbagai cara, bisa melalui kata-kata atau dengan tindakan. Namun, mereka melakukan hal tersebut karena tuntunan dari agensi yang menaungi mereka seharusnya sebagai fans kita juga mengerti dan tidak menjadikan hal tersebut sebagai obsesi kepada sang idola.

Delusi Mengubah Kehidupan 180

Delusi dapat mengubah kehidupan kita sebagai manusia karena memiliki banyak sekali pengaruh yang merubah cara kita berpikir dan bertindak. Faktor yang menjadikan seseorang menjadi penderita Delusi berawal dari imajinasi pikiran mereka yang kemudian berkembang menjadi Delusi karena obsesi yang mereka miliki lewat cara berpikir mereka sendiri. 

Dampak yang nyata bagi penderita Delusi adalah dia selalu merasa terancam dan meyakini bahwa tidak ada yang lebih baik dari dirinya sehingga ia sulit mempercayai orang lain dan merasa tidak mau kalah setiap kali bertemu dengan orang yang dia rasa ada di tingkatan yang lebih atas. 

Gejala awal Delusi adalah saat berbicara menjadi aneh dan tidak nyambung, merasa cemas dan sedang terancam dan perubahan perilaku. Umumnya, penderita Delusi ini juga meyakini seseorang 'pasti' jatuh cinta kepada mereka saat meyakini hal tersebut mereka mulai menjadi ter-obsesi dan mengganggu privasi seseorang. Emosi yang dimiliki penderita Delusi juga sangat mudah berubah seperti perilaku mudah tersinggung dan sedih saat berbicara dan lawan bicara menunjukan hal yang bersinggungan dengan hal yang dia yakini. 

Dalam menjalani aktivitasnya penderita Delusi tidak dapat melakukan dengan produktif karena perubahan di dalam dirinya seperti murung dan menjadi pendiam, takut untuk berbicara kepada orang lain karena takut akan tanggapan yang tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan takut dalam memberikan pendapat. 

Hal ini sangat berbahaya karena dari hal-hal kecil dan sepele tersebut dapat berubah menjadi sesuatu yang besar dan menyebabkan penderita Delusi menjadi penderita depresi karena tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. seperti yang tertulis dalam lirik lagu penyanyi asal Amerika dengan judul lagu kill bill "Got me a therapist to tell me there's other men. I don't want none, I just want you. If I can't have you, no one should" SZA mengartikan lagunya seperti orang yang sedang ter-obsesi kepada seseorang.

Sama halnya seperti fans K-pop, ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka mau dari sang idola. Mereka akan marah-marah di sosial media, menghina bahkan sampai mengancam idola dengan hal-hal yang berbahaya. Ketika terdapat berita bahwa idola mereka ternyata melakukan hubungan dengan lawan jenisnya, fans K-pop yang menjadi penderita Delusi akan sangat marah. Bahkan di India salah satu remaja berencana kabur ke Korea untuk menikahi salah satu member BTS.

Delusi Bisa Sembuh, kok!

Jangan cemas, gangguan kesehatan mental ini tetap bisa sembuh, kok. Langkah pertama yang harus kamu ambil adalah dengan refleksikan diri dan niat untuk sembuh saat sudah merasakan gejala ini. Selanjutnya adalah dengan menemui terapi ke psikiater dengan bantuan yang lebih ahli kamu akan merasakan self-recovery secara nyata. Psikiater juga akan berusaha untuk menghindari percakapan tentang gangguan yang kamu alami tetapi mereka mencoba bantu kamu untuk keluar dari hal yang sangat mengganggu ini. Psikiater juga pastinya akan membantu untuk memberi arahan untuk kehidupan yang lebih menyenangkan sehingga pasien dan sembuh dan berdamai dengan dirinya sendiri terlebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun