Mohon tunggu...
Raynald Nathaniel
Raynald Nathaniel Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hobi saya bermain Mobile Legend

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel Milea: Suara dari Dilan "Melodi Cinta Abadi"

23 Januari 2024   14:25 Diperbarui: 23 Januari 2024   14:39 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting untuk dicatat bahwa novel ini bukan sekadar kisah romantis biasa. Melalui cerita Milea dan Dilan, Pidi Baiq mengajak pembaca untuk merenung tentang arti sejati dari cinta dan kehidupan. Novel ini mengeksplorasi konsep cinta yang lebih mendalam, mengajak pembaca untuk memahami bahwa cinta tidak selalu berjalan mulus, tetapi melibatkan komitmen, pengorbanan, dan pertumbuhan bersama.

Ketika membahas keunggulan novel ini, tidak dapat diabaikan bagaimana atmosfer tahun 90-an di Indonesia dihidupkan kembali. Dengan penuh rasa, pembaca dapat merasakan nostalgianya, terutama mereka yang tumbuh di era tersebut. Ini bukan hanya sebuah kisah cinta, tetapi juga sebuah jendela yang membuka kembali kenangan-kenangan indah di masa lalu.

Novel "Milea: Suara dari Dilan" dapat dinilai sebagai karya sastra yang sukses dalam menyajikan kelanjutan cerita Dilan dan Milea, dengan keunikan serta keunggulan tertentu yang membuatnya layak diperhatikan.Pertama-tama, pengembangan karakter Dilan dan Milea dalam novel ini mencerminkan perubahan yang meyakinkan dari masa remaja menuju kedewasaan. Bukti nyata dari hal ini dapat ditemukan dalam cara karakter-karakter tersebut meresapi perubahan dalam hubungan mereka, menghadapi konflik, dan beradaptasi dengan realitas kehidupan dewasa. Ini bukan sekadar kisah cinta remaja yang berhenti pada titik tertentu, melainkan perjalanan karakter yang berkembang seiring waktu.

Selanjutnya, penggunaan bahasa oleh Pidi Baiq tetap sederhana namun kuat. Dialog antar karakter masih terjaga dengan baik, menciptakan interaksi yang alami dan terasa autentik “Biar bagaimanapun tidak ada yang akan baik-baik saja tentang sebuah perpisahan, dan itu adalah perasaan sedihnya, bagaimana kita memulai dari awal, dan kemudian mengakhirinya di tempat yang sama.”― Pidi Baiq, Milea: Suara Dari Dilan. Bahasa yang digunakan juga memudahkan berbagai lapisan pembaca untuk terlibat dalam cerita tanpa kehilangan keindahan sastra. Bukti dari kekuatan bahasa ini dapat ditemukan dalam kemampuan novel untuk menyampaikan emosi dan pemikiran karakter dengan sangat efektif “Kamu boleh bebas berpendapat tentang diriku, bahkan dengan penilaian yang terburuk sekalipun karena aku percaya, di dalam caranya masing-masing, setiap orang melakukan kesalahan. Dan, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk dimaafkan.”.

Pertahankan suasana era 90-an menjadi salah satu keunggulan utama. Pidi Baiq berhasil membawa pembaca untuk merasakan atmosfer dan budaya pada masa tersebut. Ini dapat dilihat dari detail-detail kecil seperti referensi budaya pop, trend fashion, atau teknologi yang menciptakan gambaran yang hidup dan memuaskan rasa nostalgia pembaca.

Kedalaman emosi yang tercermin dalam novel ini juga menjadi faktor penentu keberhasilannya. Pidi Baiq mampu menyampaikan rasa cinta, kehilangan, dan pertumbuhan melalui setiap lapisan cerita. Kejelasan emosi ini membuat pembaca merasakan keterhubungan yang kuat dengan karakter, sehingga setiap peristiwa memiliki dampak yang mendalam.

Plot yang mungkin terasa klise atau dapat ditebak bagi pembaca yang terbiasa dengan genre serupa menjadi sebuah catatan. Meskipun karakter-karakternya kuat, jalannya cerita mungkin terasa umum dan familiar.

"Milea: Suara dari Dilan" bukan hanya sekedar sebuah novel romantis, tetapi sebuah karya seni sastra yang berhasil menciptakan pengalaman membaca yang tak terlupakan. Dengan cerita cinta yang mengharukan, karakter-karakter yang kuat, dan atmosfer yang khas, Pidi Baiq meninggalkan kesan mendalam tentang arti sejati dari cinta dan kenangan. Novel ini bukan hanya menghibur, tetapi juga memberikan dorongan untuk merenung dan mengapresiasi setiap momen berharga dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun