Pemerintah akan membiayai pembangunan 31 proyek infrastruktur prioritas dengan utang luar negeri pada 2020. Seluruh proyek itu membutuhkan pinjaman utang sebesar US$5,04 miliar atau setara Rp73,22 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS) dan pinjaman pendampingan US$545,56 juta atau Rp7,91 triliun.
Proyek itu tertuang dalam lampiran Keputusan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor KEP.65/M.PPN/HK/06/2020.
Dalam lampiran beleid tertanggal 30 Juni 2020 tersebut, kebutuhan pinjaman utang dan pendampingan untuk membiaya proyek prioritas yang tersebar di beberapa kementerian/lembaga dan BUMN. Kebutuhan utang proyek tertinggi ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Secara rinci, ada sembilan proyek prioritas di Kementerian PUPR yang akan dibiayai oleh utang luar negeri. Mayoritas akan ditutup oleh pendanaan dari Bank Ekspor-Impor China (China Exim Bank/CEXIM).
Proyek terdiri dari pembangunan Tol Serang-Panimbang dengan kebutuhan pinjaman utang US$221 juta dan pendampingan US$38 juta dan Tol Semarang-Demak dengan utang sebesar US$555,05 juta dan pendampingan US$97,95 juta.
Lalu, Bendungan Jenelata dengan kebutuhan utang US$300 juta, Bendungan Riam Kiwa US$250 juta, Bendungan Lambakan US$450 juta dan pendampingan US$97,05 juta, dan Bendunga Pelosika US$300 juta dan pendampingan US$52,95 juta.
Untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, utang luar negeri akan menutup kebutuhan pendanaan proyek RS Akademik dan peningkatan kualitas Universitas Brawijaya. Rencananya pendanaan dari KfW dengan kebutuhan utang US$39,44 juta dan pendampingan US$4,16 juta.
Lalu, untuk proyek Pendidikan Tinggi untuk Teknologi dan Inovasi dengan kebutuhan utang US$79,47 juta dan pendampingan US$13,11 juta. Pendanaan akan ditutup dari Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB).
Sumber :
https://www.kemenkeu.go.id/menjawabutang
#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat
#AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUNAIR
#BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria4_Garuda12
#ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial
#GuratanTintaMenggerakkanBangsa