Menjelang libur Lebaran, saya sebagai mahasiswa yang berkuliah di daerah Kuningan turut memperhatikan perubahan suasana di sekitar kota. Salah satu hal yang mencolok adalah kesunyian yang terjadi di Jalan H.R. Rasuna Said, sebuah jalan utama yang biasanya menjadi pusat kegiatan.
Jalan H.R. Rasuna Said, yang biasanya penuh dengan lalu lintas kendaraan, kini terlihat lengang. Aktivitas mobil dan sepeda motor tampak berkurang drastis, memberikan kesan sunyi yang tidak biasa di jalan ini.
Apa yang menyebabkan jalan ini menjadi sepi menjelang libur Lebaran? Salah satu faktor yang mungkin berperan adalah tradisi mudik. Banyak dari kami, mahasiswa setempat, memilih untuk tetap tinggal di kota ini daripada pulang kampung. Ini tentu mengurangi jumlah kendaraan yang biasanya melintas di jalan ini.
Selain itu, mungkin juga ada perubahan pola aktivitas masyarakat menjelang libur. Banyak yang lebih memilih untuk bersantai di rumah atau mempersiapkan liburan mereka, sehingga aktivitas di luar rumah menjadi berkurang.
Meskipun jalan terlihat sunyi, saya melihat kondisi ini sebagai kesempatan untuk merenung. Lebaran bukan hanya tentang keramaian, tetapi juga tentang menghargai momen bersama keluarga dan kebersamaan. Momen ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang telah kita miliki dan meningkatkan rasa solidaritas di antara kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H