Mohon tunggu...
Raymond J Kusnadi
Raymond J Kusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis adalah sebuah keberanian

http://www.unite-indonesia.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Rasisme di Renang Olimpiade Tokyo

3 Agustus 2021   00:44 Diperbarui: 3 Agustus 2021   00:48 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Zimbabwe, ada Donta Katai yang menjadi perenang kulit hitam pertama yang mewakili negaranya. Pada hampir setiap ajang kompetisi renang tingkat dunia, perenang perempuan kulit hitam sangat jarang.

Kurangnya tingkat partisipasi perempuan kulit hitam dalam kompetisi renang dunia disebabkan oleh rasisme yang telah mengakar sepanjang sejarah masyarakat.

Manuel dan Hinds turut prihatin dengan praktik rasis yang menimpa Dearing. Mereka memakai topi renang dari perusahaan yang berbeda dengan Dearing, Soul Cap. 

Namun mereka menyatakan kekecewaannya atas pelarangan Soul Cap yang adalah perusahaan milik orang kulit hitam yang memproduksi topi renang untuk rambut perenang kulit hitam yang berkarakter tebal.  Bagi Manuel, pelarangan itu bukan langkah yang terbaik dalam memajukan inklusivitas dalam dunia olahraga.

Akar rasisme di kolam renang 

Claire Sisco King, editor Jurnal Studi Perempuan Komunikasi Internasional, mengatakan bahwa dominasi perenang kulit putih adalah contoh utama dari perbedaan rasial dalam olahraga yang dikaitkan dengan sejarah rasisme yang telah melembaga.

Menurut King, rendahnya akses ke kolam renang umum turut menjadi hambatan.  Belum lagi ditambah dengan ketimpangan ekonomi yang membuat olahraga mahal seperti renang tidak dapat diakses.

King berpendapat bahwa pelarangan Soul Cap akan melanggengkan stigma rasis bahwa atlet kulit hitam tidak layak dalam olahraga berenang."

Menurut data USA Swimming Foundation, sebanyak 64% anak-anak kulit hitam tidak tahu cara berenang dibandingkan dengan 40% anak-anak kulit putih Amerika. Selain itu, 79% anak-anak dalam keluarga Amerika yang berpenghasilan kurang dari $ 50.000 setahun tidak tahu cara berenang.

Sementara itu, Centers for Disease Control and Prevention menemukan bahwa antara 1999 dan 2010, tingkat kasus tenggelam fatal yang tidak disengaja untuk perenang kulit hitam secara signifikan lebih tinggi dari pada kulit putih.  Untuk setiap anak kulit putih yang berusia antara 5 dan 18 tahun yang tenggelam, sebanyak 5,5 anak kulit hitam tenggelam.

Danielle Obe, sejawat Dearing yang turut mendirikan Asosiasi Perenang Kulit Hitam menemukan bahwa 95% orang dewasa kulit hitam di London tidak bisa berenang dan 80% anak-anak kulit hitam lulusan sekolah dasar belum bisa berenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun