Komite pelaksana memberlakukan sanksi keras bagi atlet yang melanggar, mulai dari denda, diskualifikasi, pencopotan medali, hingga deportasi.
Selain itu, tempat tidur yang ada dalam kamar di kampung atlet dibuat sedemikian rupa dari bahan kardus daur ulang. Â Ukurannya juga pas dengan ukuran tubuh satu orang.Â
Ukuran minimalis ranjang ini mengandung pesan agar aktivitas seks dapat dihindari. Â Jika pun terjadi, itu pun terbatas hanya untuk 2 orang, tidak untuk ditiduri 3 orang!
Atlet akan didampingi oleh seorang petugas Covid-19 terkait layanan dan aturan selama olimpiade. Â Mereka harus membuat daftar siapa saja yang akan berhubungan dengan dirinya seperti pelatih, teman sekamar, dan teman satu tim. Â Daftar ini kemudian diserahkan kepada petugas tersebut.
Atlet diperbolehkan untuk membawa minuman alkohol ke dalam kamarnya. Â Namun ini memicu kontroversi karena alkohol dapat mengundang hal-hal yang diinginkan, pesta seks seperti pada olimpiade sebelumnya. Â Â
Apakah semua cara ini akan berhasil menekan aktivitas seks di kalangan para atlet? Â Kita tunggu saja testimoni berikutnya...
(Raymond J Kusnadi)
Baca juga:
Go Green ala Olimpiade Tokyo: Ranjang Kardus dan Medali Gadget Bekas
Antiklimaks Kondom di Olimpiade Tokyo