[caption id="attachment_79349" align="alignleft" width="300" caption="inilah.com/Agung Rajasa"][/caption] Suatu kali saya menawarkan event funbike keliling kota ke seorang kawan. Saya bilang event funbike ini gratis, jadi membernya pun gratis pula. Sekali mendaftar, akan secara otomatis mendapat nomor keanggotaan. Kemudian menawarkan berbagai macam fasilitas dan kemudahan. Pendaftarannya pun bisa dilakukan secara online di internet. Tak ada batasan pula dalam mendaftar sebagai member, bisa sebanyak mungkin orang. Dalam setiap eventnya pun mendapatkan snack dan minuman secara lagi-lagi gratis. Seperti event funbike lainnya, juga digelar doorprize seperti televisi, sepeda lipat dan sepeda MTB buatan Swiss. Lalu apa pasal penolakan kawan saya? Katanya penyelenggaranya adalah perusahaan real estate yang sudah 30-an tahun berdiri ini merusak lingkungan. Lihat saja pembangunan mall, apartemen, perkantoran dan perumahan yang dilakukan telah menghilangkan daerah resapan air di Jakarta. Salah satu area yang dibangun berada di bagian utara Jakarta yang telah jadi kawasan elite. Dahulunya daerah ini adalah rawa-rawa yang sebelumnya menjadi tempat parkir air. Tapi kini daerah itu tidak ada lagi karena telah disulap jadi perumahan dan mall. Maka tidaklah heran bila Jakarta menjadi langganan banjir karena pembangunan yang tidak bersahabat dengan alam. Pembangunan skala besar ini juga menggusur ruang terbuka hijau dan menjadikan Jakarta jadi gersang, tidak bisa menyerap polusi dari kendaraan bermotor. Paru-paru kota menjadi bolong, membuat warganya jadi sesak untuk bernafas perlahan namun pasti. Ini bisa dilihat dari kualitas udara di ibukota yang semakin buruk setiap tahunnya. Mall dan perkantoran yang dibangun juga telah menyedot air tanah di luar batas per harinya. Ini penyebab habisnya air tanah di Jakarta, yang kemudian jadi penyebab amblasnya permukaan tanah. Bila sudah demikian, air laut semakin masuk lebih jauh lagi tidak hanya samapi di tengah kota, bahkan akan sampai kawasan selatan Jakarta. Air tanah akan jadi asin dan tidak layak untuk dikonsumsi. Yang lebih parah lagi, Jakarta akan tenggelam lambat laun karena datarannya semakin rendah dan semakin sulit pembuangan air ke laut. Seandainya, perusahaan pengembang properti ini menyediakan sepeda gratis juga bagi para peserta funbike, memberikan perumahan bagi korban banjir, mewajibkan pegawainya bersepeda (termasuk direkturnya) setiap hari, apakah kiranya kawan saya ini akan berubah pikiran? Funbike punya semangat agar bumi ini hijau. Bila kita sendiri merusaknya, siapa lagi yang mau peduli? Mari kita lestarikan alam dengan sungguh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H