Mohon tunggu...
Raymond
Raymond Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S2- ekonomi terapan, Universitas Atmajaya

Topik : economics

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pemilu Serentak 2024, Bagaimana Dampak terhadap PDB Indonesia?

12 Desember 2023   12:09 Diperbarui: 12 Desember 2023   14:04 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu Serentak yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024 menjadi pesta demokrasi masyarakat Indonesia.  Penentuan Pemilu Serentak 2024 ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui Keputusan KPU Nomor 21 Tahun 2022 tentang Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR, Anggota DPD, Anggota DPRD Provinsi, dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2024). Alokasi penggunaan anggaran pemerintah untuk Pemilu 2024 telah dianggarkan sejak tahun 2023 sampai tahun 2024. 

Penggunaan anggaran belanja pemerintah untuk Pemilu dapat  meningkatkan tingkat pengeluaran (government spending) Pemerintah. 

Bagaimana terhadap dampak Pemilu 2024 terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) ?

Dalam teori ekonomi makro, nilai PDB suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat konsumsi (consumption) masyarakat, tingkat investasi (inflow) , pengeluaran pemerintah (government spending) dan jumlah ekspor dikurangi impor dengan persamaan sebagai berikut :’

Y= C + I + G + NX (E-I)

 

Pengaruh adanya Pemilu Serentak 2024 tentunya berpengaruh terhadp faktor-faktor tersebut. Pengaruh yang dapat dirasakan dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Pengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat

Pemilu serentak 2024 memberikan dampak tak langsung yakni konsumsi masyarakat.  Melansir dari indonesiabaik.id, dengan disahkannya masa periode kampanye oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka Partai Peserta Pemilu sudah dapat melakukan kampanye.   Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan aturan kampanye Pemilu 2024. Penetapan itu dilakukan dengan penerbitan PKPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang kampanye Pemilu 2024. PKPU mengenai kampanye ini mulai berlaku pada 14 Juli 2023. Dengan ditetapkanya masa kampanye, maka perputaran ekonomi di masyarakat akan terdampak positif. Penyelenggaraan pemilu akan meningkatkan permintaan terhadap produk makanan-minuman, industri tekstil dan produk tekstil (TPT), akomodasi, dan industri transportasi. Sebagai contoh, belanja konsumsi makanan meningkatkan konsumsi sektor makanan , belanja pembuatan baju partai, spanduk dan lainnya meningkatkan konsumsi di sektor tekstil dan manufaktur dan penyelenggaraan acara deklarasi dan kampanye akan meningkatkan konsumsi masyarakat di sektor akomodasi dengan banyaknya acara-acara di convention centre dan hotel-hotel. Dengan demikian, penyelenggaraan Pemilu Serentak akan meningkatkan konsumsi masyarakat pada sektor-sektor tertentu. Melansir dari https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id , dampak tak langsung ke konsumsi masyarakat sekitar 0,14% di 2023 dan 0,21% di 2024.

 

Pengaruh terhadap pengeluaran pemerintah

Melansir dari mediakeuangan.kemenkeu.go.id, sebagai persiapan Pemilu 2024 , Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Abdurohman mengatakan  bahwa di sisi belanja, pemerintah telah mengalokasikan dana perhelatan pemilu sebesar Rp11,52 triliun pada 2023 dan Rp 15,87 triliun pada 2024 yang utamanya dianggarkan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). 

Peningkatan alokasi anggaran untuk Pemilu 2024 membuat tingkat pengeluaran pemerintah menjadi meningkat karena adanya alokasi anggaran yang ditingkatkan pada kedua lembaga negara tersebut. Kendati demikian, terdapat beberapa sektor alokasi belanja yang tidak mengalami kenaikan signifikan sebagai akibat dari alokasi belanja pemerintah untuk Pemilu. Sebagai contoh, sektor kesehatan , dimana sejak ditetapkannya masa bebas pandemic covid-19 oleh pemerintah pada bulan Juni 2023, maka  peningkatan alokasi anggaran pada sektor kesehatan menjadi menurun pada tahun 2023 dan 2024.  

Menurut infopublik.id, Anggaran kesehatan ditetapkan Rp124,4 triliun pada 2021. Kemudian pada 2022 menjadi Rp134,8 triliun (naik 8,36%) , 2023 meningkat lagi menjadi Rp172,5 triliun (naik 37,7%) , dan sebesar Rp186,4 triliun (naik 8,05%) pada 2024. Namun demikian, secara keseluruhan anggaran, dengan adanya Pemilu Serentak 2024, pengeluaran pemerintah tetap jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Secara agregat, konsumsi pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) diperkirakan naik 0,75% di 2023 dan 1% di 2024.

 

Pengaruh  Investasi

 

Berbeda dengan tingkat konsumsi dan pengeluaran pemerintah, Investasi atau inflow capital malah berpengaruh negatif terhadap PDB karena adanya perhelatan Pemilu 2024. 

Hal in terjadi karena investor (terutama investor asing cenderung menarik investasinya karena situasi politik yang tak terprediksi dan cendurung kurang kondusif. 

Berdasarkan pendapat dari Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede , kondisi IHSG dan rupiah cenderung mengalami pelemahan sesaat pada pemilu tahun 2004 dan 2009. 

Namun demikian, pelemahan temporer, ekonomi domestik akan kembali stabil setelah hasil pemilu keluar. Dengan demikian, pengaruh investasi terhadap PDB dengan adanya Pemilu Serentak akan berdampak negatif sampai pada periode tertentu , dan akan kembali berdampak positif setelah Pemilu Serentak. 

  •  

Pengaruh Ekspor-Impor terhadap PDB

Berbeda dengan tiga faktor sebelumnya, tingkat ekspor-impor tidak terdampak dari adanya Pemilu Serentak 2024. Hal ini karena hampir tidak ada konsumsi masyarakat terkait pemilu yang menggunakan barang impor. Terhadap ekspor, adanya Pemilu atau tidak , tidak memberikan dampak terhadap tingkat ekspor. 

 

Dengan demikian, Pemilu Serentak akan memberi dampak kenaikan pada tingkat konsumsi masyarakat tertentu, dan pengeluaran pemerintah tetapi memberikan tingkat penurunan pada investasi serta tidak memberi dampak pada tingkat ekspor-impor. 

Namun, secara keseluruhan, adanya Pemilu akan memberikan dampak estimasi kenaikan PDB secara keseluruhan yaitu di 2023 sekitar 0,2% dan juga di 2024 0,27%. 

 

Sumber referensi: mediakeuangan.kemenkeu.go.id.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun