1. Tekanan Finansial: Biaya perawatan orang tua dan pendidikan anak-anak menjadi beban finansial yang berat. Berdasarkan survei dari HSBC, 47% orang dewasa di Indonesia merasa tertekan secara finansial karena harus mengurus orang tua dan anak-anak secara bersamaan.
2. Stress Emosional: Menghadapi kebutuhan dua generasi yang berbeda dapat menimbulkan stres emosional. Menurut data dari Asosiasi Psikolog Indonesia (HIMPSI), tingkat stres pada sandwich generation mencapai 70%, terutama karena rasa bersalah dan kelelahan yang dirasakan.
3. Waktu dan Energi Terbatas: Menyeimbangkan waktu antara pekerjaan, perawatan orang tua, dan mengasuh anak-anak seringkali menguras energi dan waktu yang dimiliki. Sebuah studi dari Lembaga Demografi Universitas Indonesia menunjukkan bahwa sandwich generation rata-rata bekerja 9 jam sehari, diikuti dengan 4 jam untuk merawat orang tua dan anak-anak.
Harapan dan Solusi
1. Dukungan Keluarga: Membangun komunikasi yang baik dan dukungan antar anggota keluarga sangat penting. Pembagian tugas yang jelas dan saling membantu dapat meringankan beban. Data dari Kementerian Sosial menunjukkan bahwa keluarga yang memiliki sistem dukungan yang baik cenderung lebih mampu mengatasi stres dan beban yang ada.
2. Layanan Sosial dan Kesehatan: Pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat menyediakan layanan sosial dan kesehatan yang lebih terjangkau dan mudah diakses untuk orang tua lanjut usia. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah membantu lebih dari 220 juta penduduk Indonesia mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik.
3. Edukasi Keuangan: Meningkatkan literasi keuangan dan perencanaan keuangan jangka panjang dapat membantu sandwich generation mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hanya 38% penduduk Indonesia yang memiliki literasi keuangan yang memadai.
4. Komunitas Pendukung: Bergabung dengan komunitas atau kelompok pendukung yang memiliki pengalaman serupa dapat memberikan bantuan emosional dan praktik terbaik dalam mengelola tanggung jawab ganda. Komunitas seperti "Kelompok Peduli Lansia" dan "Parenting Indonesia" dapat menjadi tempat berbagi pengalaman dan solusi.
5. Fleksibilitas Kerja: Perusahaan dapat memainkan peran penting dengan menawarkan fleksibilitas kerja bagi karyawan yang menjadi bagian dari sandwich generation. Fleksibilitas ini dapat berupa jam kerja yang fleksibel, opsi bekerja dari rumah, atau cuti yang diperpanjang. Dukungan dari tempat kerja ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas karyawan.
Pengaruh Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 telah memperburuk tantangan yang dihadapi oleh sandwich generation. Banyak yang harus bekerja dari rumah sambil mengurus anak-anak yang belajar secara daring dan orang tua yang rentan terhadap virus. Hal ini menambah tekanan dan stres yang mereka rasakan. Namun, pandemi juga telah mempercepat adopsi teknologi dalam keluarga, seperti penggunaan aplikasi kesehatan daring untuk konsultasi medis dan platform edukasi daring bagi anak-anak. Teknologi ini, jika dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi alat yang membantu meringankan beban sandwich generation.