untuk apa memintal api jika hanya untuk merasakan panassi dungu juga tahu karena di buku telah tercatat biarkan akal pikiran kita bekerja dengan manfaatnya dan rasa pun demikian karena kita belumlah pecah terbelah hancur si dungu mari kita nikmati sepoi angin kala hujan gerimis sehabis musim panasikhlaskan raga kita yang masuk angin dan biarkan bibir terbuka sedikit sambil lirih berdesis
“ssssemogakitatidakssssiasia”
Yogyakarta, 24 November 2008
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!