Kepala Ekonom Asia Pasifik Naxitis Hong Kong, Alicia Garcia-Herrero mengatakan bahwa sektor properti menjadi penyumbang hingga 30% dari Produk Domestik Bruto (PDB) China.
Ekonomi China menjadi penyumbang seperlima dari PDB global. Hal itu berarti, jika perekonomian China terhambat akibat sektor properti yang melemah, maka akan berdampak serius pula terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Forum Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa setiap penurunan satu poin persentase dalam PDB China mengakibatkan adanya pengurangan dalam PDB global sebesar 0,3%.
Sedangkan pada studi yang dilakukan oleh Federal Reserve Amerika Serikat pada tahun 2019, para ekonom memperkirakan penurunan sebesar 8,5% PDB China akan berdampak terhadap penurunan PDB di negara maju sebesar 3,245% dan penurunan PDB hampir sebesar 6% di negara berkembang.
"Dampak global sebagian besar disebabkan oleh pertumbuhan yang sangat rendah dari China," ujar Alicia Garcia-Herrero.
Oleh karena itu, krisis properti China menjadi salah satu faktor ancaman pada pertumbuhan ekonomi global setelah adanya pandemi COVID-19, konflik geopolitik, dan krisis iklim yang sedang berlangsung.
Kemerosotan ekonomi China mungkin tidak secara tajam, tetapi apabila terjadi secara berlarut-larut akan menyeret pertumbuhan ekonomi global pada tahun-tahun mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H