Mohon tunggu...
Rayi Madhin Sirat
Rayi Madhin Sirat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Resesi Global dan Kenaikan Harga BBM, Apa Kaitannya?

8 Oktober 2022   08:30 Diperbarui: 8 Oktober 2022   08:42 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resesi global adalah turunnya aktivitas atau kegiatan ekonomi global secara signifikan yang terjadi dalam waktu yang lama dan stagnan. Resesi sangat erat kaitannya dengan adanya guncangan besar dalam kegiatan ekonomi. Menurut ahli ekonomi, resesi merupakan kontraksi pada perekonomian selama dua kuartal berturut-turut. Resesi global pernah terjadi beberapa kali, yaitu pada tahun 1975, 1982, 1991, dan 2009.

Resesi global yang akan terjadi kemungkinan besar berbeda dengan krisis yang terjadi pada saat pandemi COVID-19 berlangsung.

Pada saat pandemi COVID-19, krisis terjadi akibat penurunan aktivitas ekonomi karena menyebarnya virus tersebut.

Resesi kali ini berpotensi berasal dari adanya stagflasi dari berbagai negara di dunia. Hal tersebut terjadi karena adanya inflasi di berbagai sektor akibat bahan baku yang meningkat, terutama energi dan pangan yang tidak diimbangi oleh peningkatan permintaan sehingga turunnya daya beli masyarakat.

Adanya penurunan daya beli masyarakat akan mendorong perlambatan pengeluaran konsumen secara global.

Pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi World Bank 4,1% menjadi 2,9%. International Monetary Fund (IMF) juga merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,6 menjadi 3,2%.

Adanya dampak kenaikan inflasi global yang akan diikuti oleh kenaikan suku bunga bank sentral global menjadi faktor diturunkannya prediksi pertumbuhan ekonomi global tersebut.

Indonesia bisa menjadi salah satu negara yang terpengaruh dengan resesi ekonomi global, jika mitra dagang dan mitra investasi Indonesia, seperti Amerika Serikat dan China ikut terpengaruh resesi.

Di tengah proses pemulihan pandemi ini, diprediksi aliran ekspor dan investasi ke Indonesia akan cenderung terhambat.

Selain itu, akan terjadi pelemahan nilai tukar Rupiah akibat investor yang mencari aset-aset safe-heaven saat krisis terjadi.

Di tengah inflasi yang meningkat ini, potensi Indonesia mengalami resesi masih dikatakan rendah karena adanya komitmen pemerintah yang menjaga harga pasar.

Diperkirakan saat resesi terjadi tahun 2023, dampak kepada perekonomian tidaklah separah saat tahun 1998 atau 2020, jika dilihat dari kondisi ekonomi rill yang masih stabil hingga saat ini.

Akan tetapi, adanya dampak pada beberapa sektor dan nilai tukar mata uang Rupiah dirasakan oleh beberapa kalangan masyarakat, salah satunya ada kenaikan harga dari beberapa jenis bahan, terutama bahan dasar yang diimpor.

Selain itu, dampak dari tekanan nilai tukar mata uang Rupiah dan harga minyak global yang terus meningkat berpotensi terhadap meningkatnya harga bahan bakar yang mengancam daya beli masyarakat.

Saat ini, jumlah nilai subsidi BBM di Indonesia mencapai Rp 502 triliun yang berarti angka tersebut cukup besar karena telah mencapai 16% dari total anggaran belanja pemerintah dalam Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2022.

Angka subsidi ini berpotensi akan membengkak menjai Rp 700 trilun, jika pemerintah tidak melakukan pengembalian atau menaikkan harga BBM.

Oleh karena itu, hubungan resesi global dengan kenaikan harga BBM adalah resesi global diakibatkan oleh inflasi di berbagai sektor, salah satunya energi minyak global. Selain itu, adanya tekanan nilai mata uang Rupiah menjadi salah satu alasan mengapa harga BBM meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun