Media baru yang berusaha dibangun oleh situs web media Harper's Bazaar juga membentuk sebuah jaringan. Jaringan ini dibuat supaya khalayak dari seluruh dunia bisa saling berhubungan dan berbagi informasi. Platform yang dipakai adalah Facebook, Twitter, Google Plus, Pinterest, Instagra, serta YouTube. Jejaring yang luas selalu diandalkan oleh media baru untuk menjangkau sebanyak mungkin khalayak yang ada, kualitas jejaring di situs web media Harper's Bazaar tinggi karena menggunakan banyak platform.
Media baru seperti Harper's Bazaar memberikan pengalaman lewat teknologi-teknologi yang bisa dinikmati baik secara visual ataupun audiovisual. Walaupun bukan dalam bentuk game, situs web media Harper's Bazaar melakukannya dengan video yang punya grafis menarik mata para khalayak.Â
Pengalaman video yang bisa memutar sendiri, menarik mata untuk melihat, membuat kualitas virtual yang dimiliki situs media Harper's Bazaar bisa dikatakan tinggi.
Selain tentang interaktivitas yang kurang memadai, situs web media Harper's Bazaar juga tidak memiliki unsur simulated seperti yang ada di media baru lainnya.Â
Simulated yang sebetulnya pelengkap unsur virtual ini tidak bisa tersedia karena situs web media Harper's Bazaar berfokus di sisi audiovisual yang dapat diakses oleh khalayak di rubrik "All Videos".Â
Kualitas karakteristik simulated dalam situs media Harper's Bazaar rendah karena tidak bisa menghadirkan pengalaman baru bagi khalayak lewat simulasi virtual.
Namun paparan di atas tadi dapat menambah pengetahuan kita tentang media yang setiap hari kita konsumsi. Mungkin bukan hanya fashion, tapi juga hal lain yang menjadi kebutuhan kita untuk membaca di era digital sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H