Mohon tunggu...
Ray Hardians
Ray Hardians Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa Universitas Surabaya

Mahasiswa,Pacitan,Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permasalahan Sarana Prasarana Pendidikan Ketika Munculnya Virus Corona

29 April 2020   08:06 Diperbarui: 29 April 2020   08:09 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sarana prasarana sekolah (student-activity.binus.ac.id)

Di negara kita bahkan diseluruh negara-negara yang ada di dunia ini sedang berjuang dan berperang dalam mengadapi cobaan yang besar ini.

Musibah yang diberikan Tuhan itu berupa wabah yang akhir-akhir ini muncul begitu cepat dan tingkat penularannya yang sangat tinggi pula,wabah itu bernama virus corona atau COVID-19.

Wabah corona ini berasal dari daerah Wuhan negara Cina yang bermula dari pasar di daerah Wuhan yang menjual daging-daging hewan yang tidak lazim seperti menjual daging monyet, buaya, kelelawar, ular dan lain sebagainya.

Telah diperkirakan bahwa virus ini berasal dari daging kelelawar.Fakta ini juga diperkuat bahwa sebelum adanya virus corona ternyata di tahun 2002-2004 ada virus yang hampir sama dengan virus corona yaitu SARS yang diperkirakan juga berasal dari daging kelelawar, seperti kita dapat lihat dari sumber ini www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/.

Hal ini tentunya banyak meresahkan warga di seluruh dunia,bahkan di Indonesia sendiri khasus yang terjangkit virus corona saat ini ada 5.136 orang,446 sembuh,dan 469 meninggal dunia bahkan jumplahnya akan terus bertambah. 

Pemerintah pun segera membuat kebijakan untuk memutus rantai persebaran virus corona ini dengan diterapkannya social distancing dan lockdown hal ini telah berlaku di sebagian besar negara-negara di seluruh dunia.

Dengan adanya social distancing dan lockdown ini telah mengubah berbagai bidang kehidupan seperti terbatasnya akses secara global sehingga masyarakat menjadi terbatas dalam gerak dan ruang lingkup.

Masyarakat diwajibkan untuk tetap berada dirumah dan menghindari keramaian atau kerumunan akan tetapi masyarakat yang memiliki kepentingan darurat dan harus pergi keluar rumah telah diperbolehkan asalkan mereka memakai masker dan jaga jarak dari orang-orang sekitar.

Bahkan dengan adanya kebijakan ini ternyata masih banyak yang melanggar dan tetap saja untuk berada diluar bahkan masih ada yang nekat untuk berjualan di luar padahal pemerintah sudah menghimbau untuk menutup semua toko dan warung makan,hal ini tentunya sangat memprihatinkan.

Sehingga pemerintah pun bertindak tegas dalam menegakkan perturan ini dengan cara memberikan sanksi bahkan sampai diberikan hukuman penjara kepada masyarakat yang melanggar peraturan social distancing tersebut.

Kebijakan social distancing dan lockdown ini tentu sangat efektif dalam memutus rantai penyebaran virus corona,akan tetapi disana ada kelebihan pasti ada kekurangan pula.Hal ini juga dirasakan kepada mobilitas masyarakat dalam bidang Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun