Di bagian Gedung Kuliner lantai 2 Teras Malioboro 1, terdapat sebuah pemandangan tak biasa. Ada satu tenant kuliner yang dijaga oleh pria bule berkebangsaan Prancis. Dia begitu ramah menyapa pengunjung yang berlalu-lalang untuk menawarkan berbagai menu olahannya, seperti kebab, burger, spaghetti, dan lain-lain. Nama pria tersebut adalah Mr. Abdul Aziz atau akrab dipanggil Mr. Aziz, sang pemilik tenant Kebab Jasmine. Walaupun lahir dan besar di Kota Marseille, Prancis, Mr. Aziz yang mempunyai darah Aljazair ini rupanya cukup fasih dalam berbahasa Indonesia lantaran sudah menetap di Indonesia sejak sekitar tahun 2015.
Mr. Aziz mengisahkan bahwa dirinya mulai berjualan Kebab Jasmine sejak tahun 2022, saat Teras Malioboro diluncurkan. Dia membangun kemitraan hingga kini dengan salah satu temannya yang sudah memiliki lapak di Teras Malioboro.
Berangkat dari kesepakatan tersebut, Mr. Aziz dengan dibantu istrinya yang asli Indonesia, mulai menjalankan usaha makanan yang menunya bernuansa western. Di Kebab Jasmine, kita bisa mencicipi berbagai menu khas western, mulai dari kebab dan burger dengan pilihan isian ayam atau daging, spaghetti bolognese, hotdog, sosis panggang, hingga kentang goreng. Kita juga bisa meminta add-on berupa keju atau telur pada menu yang kita pesan. Harga menu makanan yang ditawarkan juga relatif terjangkau, yakni mulai dari 10 ribu hingga 25 ribu rupiah.
Kami berkesempatan untuk menjajal kebab dengan isian ayam yang menjadi salah satu menu andalan di Kebab Jasmine. Sepintas, struktur kebab ini tampak sama dengan kebab pada umumnya. Di dalamnya terdapat potongan ayam yang dipadukan dengan sayur-sayuran, seperti selada, timun, dan tomat. Bahan-bahan tersebut lalu dicampur dengan saus-sausan berkuantitas melimpah hingga akhirnya dibungkus dengan tortilla. Berbicara soal ukuran, kebab di Kebab Jasmine tergolong besar bila dibandingkan dengan kebab-kebab yang dijual di pinggir jalan.
Setiap gigitan pada akhirnya berhasil membawa kami ke sebuah kesan yang sulit dilupakan. Kami terkesan dengan kelezatan ayam yang pekat akan bumbu, terutama sausnya yang memiliki citarasa berbeda. Hal tersebut menjadi spesial dan kemungkinan hanya bisa ditemukan di Kebab Jasmine.
"Ayam dan daging homemade. Saya beli ayam sama daging secara fresh. Lalu, saya marinasi dengan bumbu selama 24 jam di kulkas. Setelah itu, istri saya memasaknya dengan rempah-rempah," terang Mr. Aziz saat ditanya terkait asal-usul ayam dan daging yang terkandung dalam menu hidangannya.
Selain ayam dan daging yang dibuat secara homemade, Mr. Aziz juga menjelaskan mengenai saus yang menjadi unsur unggulan dalam sajiannya.
"Sausnya juga homemade, dibuat dari rempah yang saya beli dari Prancis, lalu di-mix dengan rempah Indonesia," lanjut Mr. Aziz.
Pria yang pernah menjadi supplier frozen food halal di Thailand ini juga memperhatikan kualitas bahan yang digunakan. Menurutnya, penting untuk memprioritaskan rasa di lidah konsumen dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas premium.
Setelah kami tuntas menyantap kebab ayam, kami ingin mengetahui strategi Mr. Aziz, sang nakhoda kapal Kebab Jasmine yang berhasil mengarungi pasang surutnya pengunjung di Teras Malioboro. Dia mengatakan bahwa ketika terjadi bulan dengan penjualan bagus, simpan uang tersebut untuk dipakai menutupi kerugian pada bulan dengan penjualan buruk.
"You have to manage money. When you have money, slow down," pesan Mr. Aziz sembari menutup perbincangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H