Selain itu, fluktuasi nilai tukar mata uang asing dan perubahan suku bunga internasional dapat meningkatkan risiko terhadap hutang luar negeri, terutama jika sebagian besar utang tersebut dikeluarkan dalam mata uang asing. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan biaya pembayaran hutang dan tekanan terhadap neraca pembayaran negara.
Meskipun demikian, Indonesia memiliki peluang untuk mengelola utang luar negeri secara lebih berkelanjutan. Pertama, diversifikasi sumber pembiayaan dapat mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri dan meningkatkan resistensi terhadap risiko ekonomi global.
Selain itu, penguatan kapasitas pengelolaan utang dan peningkatan transparansi dalam pengelolaan keuangan publik dapat membantu meminimalkan risiko terhadap utang luar negeri dan memaksimalkan manfaatnya bagi pembangunan ekonomi Indonesia.
Utang luar negeri memiliki peran yang penting dalam pembiayaan pembangunan di Indonesia. Namun, penggunaannya juga menimbulkan tantangan yang perlu diperhatikan. Dengan adopsi pendekatan yang hati-hati dan berkelanjutan, Indonesia dapat memanfaatkan potensi utang luar negeri untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H