Mohon tunggu...
Rayhan Raka Prasada
Rayhan Raka Prasada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka main game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Barang Publik

30 April 2024   18:25 Diperbarui: 30 April 2024   18:26 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barang publik adalah jenis barang atau jasa yang memiliki karakteristik khusus yang membuatnya tidak dapat disediakan secara efektif oleh pasar swasta. Dua karakteristik utama yang menentukan barang publik adalah non-rivalitas dan non-eksklusivitas. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang karakteristik tersebut:

1. Non-rivalitas:
   Dalam konteks barang publik, non-rivalitas berarti bahwa penggunaan atau konsumsi barang oleh satu individu tidak mengurangi ketersediaan barang tersebut bagi individu lain. Artinya, banyak orang dapat menggunakan barang publik secara bersamaan tanpa mengurangi nilai atau kualitas barang tersebut. Contohnya adalah taman umum dan udara bersih.

2. Non-eksklusivitas:
   Non-eksklusivitas berarti bahwa tidak ada cara praktis untuk mencegah orang lain menggunakan barang publik. Dengan kata lain, barang publik tersedia bagi semua orang tanpa pengecualian. Misalnya, lampu jalan, pertahanan nasional, atau pengetahuan umum.

Beberapa contoh barang publik yang umum disediakan oleh pemerintah atau lembaga publik termasuk infrastruktur (jalan raya, jembatan), layanan keamanan dan pertahanan (polisi, militer), pendidikan publik, layanan kesehatan dasar, dan sistem peradilan.

Pembagian barang publik dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan sifat-sifatnya. Berikut adalah beberapa pembagian barang publik berdasarkan karakteristiknya:

1. Barang Publik Murni:
   Barang publik murni memiliki kedua karakteristik utama, yaitu non-rivalitas dan non-eksklusivitas secara sempurna. Artinya, konsumsi oleh satu individu tidak mengurangi ketersediaan barang tersebut untuk individu lain, dan tidak mungkin untuk mengecualikan individu tertentu dari penggunaannya. Contohnya adalah cahaya dari mercusuar yang dapat dinikmati oleh semua kapal di laut tanpa mengurangi ketersediaannya.

2. Barang Publik Impure:
   Barang publik impure memiliki karakteristik non-rivalitas, tetapi eksklusivitasnya bervariasi tergantung pada konteks atau kebijakan. Sebagai contoh, jalan tol mungkin memiliki non-rivalitas karena banyak kendaraan dapat menggunakan jalan tersebut tanpa mengurangi keefektifannya. Namun, pemerintah dapat membebankan biaya tol untuk membatasi akses, menjadikannya eksklusif bagi mereka yang membayar.

3. Barang Quasi-Publik:
   Barang quasi-publik memiliki karakteristik non-eksklusivitas, tetapi rivalitas dalam penggunaannya. Artinya, meskipun barang tersebut tersedia untuk digunakan oleh semua orang, penggunaannya oleh satu individu dapat mengurangi ketersediaannya bagi individu lain. Contohnya adalah taman kota yang dapat dinikmati oleh semua orang, tetapi jika sudah penuh, individu lain mungkin tidak dapat menikmatinya dengan optimal.

4. Barang Private:
   Barang private adalah jenis barang yang eksklusif dan rival. Barang ini memiliki sifat eksklusif karena hanya dapat digunakan oleh mereka yang membayar untuk penggunaannya, dan rival karena konsumsi oleh satu individu mengurangi ketersediaan bagi individu lain. Contohnya adalah pakaian, makanan, atau kendaraan pribadi.

Pembagian barang publik ini membantu dalam pemahaman tentang bagaimana barang-barang tersebut disediakan, didistribusikan, dan dikelola dalam suatu masyarakat. Dengan memahami karakteristik dan klasifikasi barang publik, pemerintah dan lembaga publik dapat merancang kebijakan yang tepat untuk menyediakan barang publik yang diperlukan bagi masyarakat secara efektif dan adil.

Sistem Pembiayaan Barang Publik
Sektor publik dapat berinvestasi untuk menyediakan layanan yang kemudian dijalankan oleh sektor swasta dengan mengenakan biaya pada pengguna, sistem ini dikenal sebagai Build-Operate-Transfer. Persaingan yang rendah pada barang publik dapat melibatkan campuran biaya publik dan swasta, seperti pada jalan tol. Sementara barang publik dengan tingkat persaingan tinggi mungkin memerlukan pembiayaan yang lebih banyak dari sektor publik, sedangkan barang privat cenderung dibiayai oleh sektor swasta berdasarkan manfaat dan biaya yang telah tersedia.

Barang publik ditujukan untuk kepentingan komunal, bukan perseorangan, dan memiliki dua fungsi utama: fungsi distribusi dan fungsi stabilisasi. Fungsi distribusi berfokus pada pemerataan kesejahteraan masyarakat melalui barang publik untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Fungsi stabilisasi mengacu pada pengaturan variabel ekonomi makro untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Barang publik biasanya melimpah dan dapat dimanfaatkan oleh banyak orang.

Barang Privat
Barang privat adalah barang yang diperoleh melalui mekanisme pasar, di mana harga menentukan titik temu antara produsen dan konsumen. Sebagian besar barang yang kita konsumsi adalah barang privat, yang hanya bisa digunakan oleh satu konsumen pada satu waktu. Misalnya, ketika seseorang sedang makan nasi miliknya, orang lain tidak bisa melakukannya pada saat yang sama. Barang privat memiliki dua karakteristik utama: konsumsi yang bersifat rivalrous, di mana penggunaan oleh satu individu mengurangi kesempatan bagi orang lain, dan konsumsi yang bersifat eksklusif, di mana hanya mereka yang membayar atau memenuhi syarat tertentu yang dapat menikmatinya. Contoh barang privat termasuk pakaian di toko yang hanya dapat dibeli oleh mereka yang membayar.

Sistem Pembiayaan Barang Privat
Sektor swasta, baik individu maupun kelompok, mampu memenuhi kebutuhan mereka berdasarkan manfaat dan biaya yang tersedia. Misalnya, jasa telekomunikasi biasanya dibiayai oleh sektor swasta, dengan individu yang mampu membeli layanan tersebut. Barang privat biasanya tidak melibatkan campur tangan pemerintah dalam penyediaannya. Jumlah barang privat cenderung terbatas, dan setiap individu memiliki kebebasan untuk mendapatkan atau menggunakannya sesuai kebutuhan mereka sendiri.

Kesimpulannya, barang publik dan barang privat memiliki perbedaan dari segi sifat, jenis, sistem pembiayaan, dan pelayanan. Barang publik umumnya dikelola oleh pemerintah dan dapat dinikmati oleh semua orang tanpa biaya langsung. Contohnya termasuk udara dan sinar matahari. Sedangkan barang privat dikelola oleh individu dan memerlukan biaya untuk mengaksesnya, seperti motor atau kue. Meski barang publik dikelola oleh pemerintah, pengguna diharapkan tetap menjaga dan tidak merusaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun