Barang publik ditujukan untuk kepentingan komunal, bukan perseorangan, dan memiliki dua fungsi utama: fungsi distribusi dan fungsi stabilisasi. Fungsi distribusi berfokus pada pemerataan kesejahteraan masyarakat melalui barang publik untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Fungsi stabilisasi mengacu pada pengaturan variabel ekonomi makro untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Barang publik biasanya melimpah dan dapat dimanfaatkan oleh banyak orang.
Barang Privat
Barang privat adalah barang yang diperoleh melalui mekanisme pasar, di mana harga menentukan titik temu antara produsen dan konsumen. Sebagian besar barang yang kita konsumsi adalah barang privat, yang hanya bisa digunakan oleh satu konsumen pada satu waktu. Misalnya, ketika seseorang sedang makan nasi miliknya, orang lain tidak bisa melakukannya pada saat yang sama. Barang privat memiliki dua karakteristik utama: konsumsi yang bersifat rivalrous, di mana penggunaan oleh satu individu mengurangi kesempatan bagi orang lain, dan konsumsi yang bersifat eksklusif, di mana hanya mereka yang membayar atau memenuhi syarat tertentu yang dapat menikmatinya. Contoh barang privat termasuk pakaian di toko yang hanya dapat dibeli oleh mereka yang membayar.
Sistem Pembiayaan Barang Privat
Sektor swasta, baik individu maupun kelompok, mampu memenuhi kebutuhan mereka berdasarkan manfaat dan biaya yang tersedia. Misalnya, jasa telekomunikasi biasanya dibiayai oleh sektor swasta, dengan individu yang mampu membeli layanan tersebut. Barang privat biasanya tidak melibatkan campur tangan pemerintah dalam penyediaannya. Jumlah barang privat cenderung terbatas, dan setiap individu memiliki kebebasan untuk mendapatkan atau menggunakannya sesuai kebutuhan mereka sendiri.
Kesimpulannya, barang publik dan barang privat memiliki perbedaan dari segi sifat, jenis, sistem pembiayaan, dan pelayanan. Barang publik umumnya dikelola oleh pemerintah dan dapat dinikmati oleh semua orang tanpa biaya langsung. Contohnya termasuk udara dan sinar matahari. Sedangkan barang privat dikelola oleh individu dan memerlukan biaya untuk mengaksesnya, seperti motor atau kue. Meski barang publik dikelola oleh pemerintah, pengguna diharapkan tetap menjaga dan tidak merusaknya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI