Mohon tunggu...
Rayhan Rafi
Rayhan Rafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi da Geofisika

Halo! Saya Rayhan Rafi yang merupakan pelajar/Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Dengan latar belakang sains, Saya menulis berbagai artikel mengenai lingkungan, meteorologi, kajian udara, kebencanaan, dan lain sebagainya. Saya harap kalian menikmatinya! Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Stasiun Mini Pengukur Cuaca

24 Mei 2023   13:37 Diperbarui: 24 Mei 2023   15:15 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi yang diambil di taman alat Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)

Dewasa ini seringkali orang-orang merencanakan sesuatu dengan terstruktur. Tak heran hampir seluruh generasi di Indonesia selalu meninjau ramalan cuaca terhadap rencana yang mereka hendak buat. Namun kalian tahu gak sih lembaga yang mengukur dan meramal cuaca?

Di Indonesia sendiri tersedia Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau sering disebut BMKG sebagai instansi penyedia berbagai bentuk layanan informasi seperti kondisi cuaca, kualitas udara, informasi bencana, dan lain sebagainya. Ungkapan "sesuai prediksi BMKG" pasti sering lewat di telinga Anda bukan? Seperti itulah BMKG dikenal.

Dengan perkembangan teknologi, akan saya perkenalkan stasiun kecil di BMKG yang dikenal sebagai Automatic Weather Station atau disebut AWS. AWS merupakan stasiun pengukur parameter cuaca yang bekerja secara otomatis untuk mengumpulkan data.

Dengan teknologi di dalamnya yang canggih membuat AWS tampak mudah digunakan karena alat ini bekerja secara otomatis. Tentu terdapat syarat-syarat berdirinya AWS ini, antara lain:

  • Diletakkan di tempat yang luas
  • Penempatan AWS dan komponen lainnya harus jauh dari jalan raya
  • Ditempatkan di tempat yang permukaannya datar
  • Tidak terkedala koneksi internet

Kalian mungkin penasaran bagaimana cara kerja AWS ini bukan? Mari simak penjelasan dibawah!

AWS bekerja dengan bantuan daya berupa solar panel yang menyerap energi dari cahaya matahari yang diubah menjadi listrik dan disimpan dalam bentuk baterai. Adapun prosesnya berupa:

  1. Pendeteksian. Sensor akan mendeteksi segala perubahan seperti suhu, angin, dan kelembapan.
  2. Perekaman. Perekaman secara otomatis dilakukan yang disalurkan ke data logger dan tersimpan dalam bentuk file log.
  3. Transfer data. File log akan tersimpan dan dikirim dengan metode FTP / HTTP ke server BMKG.
  4. Penampilan dan penyebaran informasi. Data akan diolah menjadi bentuk teks/ grafik sehingga mudah ditampilan dalam website sesuai stasiun cuaca/ BMKG itu sendiri.

Kegunaan dari AWS ini tentunya tidak hanya sebagai instrumen pengukur cuaca, namun data yang diambil juga peting sebagai penelitian, penampilan data sinoptik, dan perkiraan cuaca. Disamping itu, informasi yang disediakan berguna untuk masyarakat luas.

Untuk selengkapnya, informasi semacam ini dapat diakses melalui website www.bmkg.go.id ataupun aplikasi mobile infobmkg. Tunggu apalagi? Unduh aplikasinya sekarang untuk berbagai informasi kualitas udara!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun